Tiga Pengusaha Muda Berebut Kursi Ketua HIPMI

SRAGEN, Kabarsukowati – Tiga pengusaha bersaing dalam perebutan kursi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sragen. Mereka pun siap untuk menjalankan strategi meningkatkan kualitas pengusaha muda di Sragen. Termasuk didalamnya menggandeng Pemerintah Kabupaten Sragen dalam upaya menjalankan roda ekonomi.
Tiga Pengusaha muda tersebut yakni Muhammad Ahsan Asyari, Joko Pramono dan Syaifuddin. Saat pengenalan para calon yang digelar Kamis (1/9) hanya dihadiri Joko Pramono dan Syaifuddin. Sedangkan Ahsan masih mengerjakan bisnisnya di Jakarta.
Latar belakang ketiganya yakni Ahsan merupakan pengusaha ternak ayam. Lantas Joko seorang pengembang properti. Sedangkan Syaifuddin yang sebelumnya menjabat Sekretaris HIPMI Sragen seorang pengusaha alat rumah tangga.
Sementara rencana pelaksanaan pemilihan ketua baru dilangsungkan Sabtu (3/9). Dalam kesempatan itu terdapat 64 anggota HIPMI Sragen memiliki  hak suara untuk memilik. Ketiga calon tersebut adalah pengusaha dengan usia dibawah 40 tahun.
Dalam kesempatan tersebut mereka menyiapkan rencana untuk berkolaborasi dengan pemerintah. Seperti disampaikan Syaifuddin, pihaknya menjalaskan HIPMI menularkan kewirausahaan di kalangan luas. Sehingga tumbuh pengusaha baru yang memiliki produk. Terutama di bidang UMKM.
”Ini kita bersinergi dengan pemerintah. Karena HIPMI sendiri tidak ada anggaran dari pemerintah terkait APBD. Kita sinergikan dengan pemerintah lewat Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan,” terangnya.
Lantas Produk dari anggota HIPMI agar dibantu untuk dipasarkan ke berbagai kota diluar Sragen. Sehingga ada daya jual jika dipasarkan di kota lain.
Sementara Joko mengakui belum banyak pengalaman bekerjasama dengan pemerintah untuk mengembangkan UMKM. Tetapi relasi dari para pelaku usaha swata cukup banyak. Seperti yang pernah dilakukan yakni dengan bertukar produk. Semisal pengemasan minyak di Sragen cukup banyak, dan bisa disalurkan ke kota lain.
”Untuk teman-teman dari usaha mikro, rata-tata curhat dua hal. Yaitu tempat dan modal. Ketika mereka berjuang, namun tempat yang selama ini kurang ramai. Mungkin kita bisa berkomunikasi dengan dinas dan Kadin (Kamar Dagang Indonesia), biar semua sektor bisa kolaborasi,” ujarnya.
Sementara Ahsan saat dihubungi menyampaikan dalam membantu UMKM, peran HIPMI bisa terjun langsung dengan membangun komunikasi dengan legislatif maupun Eksekutif. ”pertama bisa melalui anggota dewan kita lobi, untuk kemudian melangkah ke Pemda dalam hal kegiatan yang mau kita laksanakan kedepan,” ujarnya.
Selain itu UMKM juga perlu dibantu dalam hal pemasaran secara daring. Kemudian di lapangan perlu dikomunikasikan untuk wadah semacam food court yang untuk membantu pelaku usaha. Pihaknya mendorong untuk difasilitasi, Termasuk menumbuhkan pelaku UMKM yang baru.(jkw)


Tinggalkan Komentar

Komentar