Tiga Pengusaha Muda Berebut Kursi Ketua HIPMI
- Ditulis oleh admin --
- Jum'At, 02 September 2022 --
SRAGEN, Kabarsukowati – Tiga pengusaha bersaing dalam perebutan kursi Ketua Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sragen. Mereka pun siap untuk
menjalankan strategi meningkatkan kualitas pengusaha muda di Sragen.
Termasuk didalamnya menggandeng Pemerintah Kabupaten Sragen dalam upaya
menjalankan roda ekonomi.
Tiga Pengusaha muda tersebut yakni
Muhammad Ahsan Asyari, Joko Pramono dan Syaifuddin. Saat pengenalan para
calon yang digelar Kamis (1/9) hanya dihadiri Joko Pramono dan
Syaifuddin. Sedangkan Ahsan masih mengerjakan bisnisnya di Jakarta.
Latar
belakang ketiganya yakni Ahsan merupakan pengusaha ternak ayam. Lantas
Joko seorang pengembang properti. Sedangkan Syaifuddin yang sebelumnya
menjabat Sekretaris HIPMI Sragen seorang pengusaha alat rumah tangga.
Sementara
rencana pelaksanaan pemilihan ketua baru dilangsungkan Sabtu (3/9).
Dalam kesempatan itu terdapat 64 anggota HIPMI Sragen memiliki hak
suara untuk memilik. Ketiga calon tersebut adalah pengusaha dengan usia
dibawah 40 tahun.
Dalam kesempatan tersebut mereka menyiapkan
rencana untuk berkolaborasi dengan pemerintah. Seperti disampaikan
Syaifuddin, pihaknya menjalaskan HIPMI menularkan kewirausahaan di
kalangan luas. Sehingga tumbuh pengusaha baru yang memiliki produk.
Terutama di bidang UMKM.
”Ini kita bersinergi dengan pemerintah.
Karena HIPMI sendiri tidak ada anggaran dari pemerintah terkait APBD.
Kita sinergikan dengan pemerintah lewat Dinas Koperasi UMKM
Perindustrian dan Perdagangan,” terangnya.
Lantas Produk dari
anggota HIPMI agar dibantu untuk dipasarkan ke berbagai kota diluar
Sragen. Sehingga ada daya jual jika dipasarkan di kota lain.
Sementara
Joko mengakui belum banyak pengalaman bekerjasama dengan pemerintah
untuk mengembangkan UMKM. Tetapi relasi dari para pelaku usaha swata
cukup banyak. Seperti yang pernah dilakukan yakni dengan bertukar
produk. Semisal pengemasan minyak di Sragen cukup banyak, dan bisa
disalurkan ke kota lain.
”Untuk teman-teman dari usaha mikro,
rata-tata curhat dua hal. Yaitu tempat dan modal. Ketika mereka
berjuang, namun tempat yang selama ini kurang ramai. Mungkin kita bisa
berkomunikasi dengan dinas dan Kadin (Kamar Dagang Indonesia), biar
semua sektor bisa kolaborasi,” ujarnya.
Sementara Ahsan saat
dihubungi menyampaikan dalam membantu UMKM, peran HIPMI bisa terjun
langsung dengan membangun komunikasi dengan legislatif maupun Eksekutif.
”pertama bisa melalui anggota dewan kita lobi, untuk kemudian melangkah
ke Pemda dalam hal kegiatan yang mau kita laksanakan kedepan,” ujarnya.
Selain
itu UMKM juga perlu dibantu dalam hal pemasaran secara daring. Kemudian
di lapangan perlu dikomunikasikan untuk wadah semacam food court yang
untuk membantu pelaku usaha. Pihaknya mendorong untuk difasilitasi,
Termasuk menumbuhkan pelaku UMKM yang baru.(jkw)
Komentar