INOVASI KESEHATAN PUSKESMAS KALIJAMBE MEMIKAT HATI MASYARAKAT DI HARI KESEHATAN NASIONAL

Kalijambe, Kabarsukowati – Puskesmas Kalijambe meraih penghargaan dalam Pameran Inovasi Kesehatan ke-5, yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-59. Dalam pameran tersebut, Puskesmas Kalijambe menonjolkan berbagai inovasi yang mendukung perbaikan kinerja dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

Salah satu inovasi yang mencuri perhatian adalah "Priyayi" (Prioritas Pelayanan Bayi), sebuah konsep pendaftaran khusus untuk bayi dan balita. Dengan loket terpisah, bayi dan balita tidak hanya mendapatkan prioritas, tetapi juga melindungi mereka dari potensi penularan penyakit. Menariknya, inovasi ini kemudian diperluas untuk mencakup disabilitas, balita, ibu hamil, dan lansia di atas 60 tahun, dengan harapan dapat meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap layanan Puskesmas Kalijambe.

Di samping itu, program "Samber" (Sampah Jadi Berkah) menjadi perwakilan dari upaya Puskesmas Kalijambe dalam mengelola sampah rumah tangga. Dengan 42 inovasi Bank Sampah di Kecamatan Kalijambe, program ini mencakup pemantauan oleh Leader Sampah Berkah, pengurangan sampah rumah tangga, identifikasi hambatan dan peluang perbaikan pengelolaan sampah, serta pelatihan pemanfaatan sampah.

Inovasi lain yang tak kalah menarik adalah "CAS CIS CUS" (Calon Anak Sehat, Calon Ibu Sehat, Cita-Cita Untuk Semua). Dengan tujuan menurunkan jumlah kematian ibu, jumlah kematian bayi, dan kasus perceraian, program ini melibatkan pemeriksaan kesehatan calon pengantin secara menyeluruh, konseling, dan bimbingan Capeng, serta Wa group Capeng.

Selain itu, Puskesmas Kalijambe juga aktif dalam deteksi dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) melalui program "POJOK CINTA SI DIA" (Penjaringan dan Konsultasi Cegah Hipertensi dan Diabetes Mellitus). Dengan kegiatan penjaringan di setiap lintas program dan lintas sektoral, pelayanan kesehatan terpadu, serta pembentukan Wa group komunitas penderita hipertensi dan diabetes mellitus, program ini bertujuan menurunkan angka kematian akibat PTM.

Tidak ketinggalan, gerakan "SOTO SEMAR" (Siap Obati TBC dengan OAT Sembuh Tak Menular) menjadi upaya Puskesmas Kalijambe dalam menanggulangi Tuberculosis (TBC). Melalui pelatihan kader JUPATUK (Juru Pemantau Batuk), program ini bertujuan meningkatkan cakupan penderita TBC, penemuan dini penderita, dan langkah awal menuju Indonesia bebas TBC pada tahun 2030.


Semangat Gotong Royong Cegah Stunting" menjadi filosofi di balik program "SEGO CETING" (Semangat Gotong Royong Cegah Stunting). Dengan Kartu Sego Ceting, Puskesmas Kalijambe mengajak masyarakat untuk mencatat, melihat, dan mencegah stunting sejak 1000 hari kehidupan pada balita dan ibu hamil.

Dalam lomba karaoke edukasi, Puskesmas Kalijambe meraih prestasi dengan tema pencegahan stunting melalui ABCDE:

- A: Aktif minum tablet tambah darah

- B: Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali

- C: Cukup konsumsi protein hewani

- D: Datang ke Posyandu setiap bulan

- E: Eksklusif ASI 6 bulan

Dalam pernyataannya, Kepala Puskesmas Kalijambe, drg. Sri Ambar Yuli Wanarum, menyampaikan apresiasi kepada pegawai yang berkontribusi dalam menciptakan inovasi. Diharapkan, inovasi-inovasi tersebut dapat memudahkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan meningkatkan pemahaman serta partisipasi aktif masyarakat dalam upaya kesehatan di lingkungan masing-masing.


Selamat kepada Puskesmas Kalijambe atas prestasi sebagai juara 3 stand terbaik dan juara 2 lomba karaoke edukasi. Dengan inovasi-inovasi yang diusung, diharapkan Puskesmas Kalijambe terus menjadi pionir dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan mendukung kesejahteraan masyarakat. Saran dan masukan dari masyarakat diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi Puskesmas Kalijambe guna peningkatan lebih lanjut.

Sementara itu Rofiah Arianik salah satu kader kesehatan Puskesmas Kalijambe mengatakan semua inovasi dari Puskesmas Kalijambe sangat membantu sekali mendorong pelayanan kesehatan.

" Sangat senang sekali karena bisa berkontribusi saat mengajak masyarakat di daerah saya untuk sadar pola hidup sehat. Sebab kesehatan ini memiliki nilai yang mahal."kata Rofiah.

Tinggalkan Komentar

Komentar