Terdapat Pelajar terjangkit HIV akibat Homoseksual

SRAGEN, Kabarsukowati – Kasus HIV/Aids menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Sragen. Adanya temuan kasus HIV Aids untuk kelompok homoseksual dari kalangan pelajar cukup mengkhawatirkan. Selain itu butuh sinergi dan kolaborasi untuk penanganan HIV/Aids.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat membuka seminar terkait LGBT menyampaikan pihaknya menerima laporan dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Sragen. Bahwa adanya temuan saat ini kasus HIV pada kelompok Laki Seks Laki (LSL) atau Homoseksual selama 2023 ada 9 orang dari 147 orang temuan baru. ”Dari 9 ini dari LSL, lantas ini ada juga di kalangan pelajar sekolah di Kabupaten Sragen,” jelas Yuni.

Dia tidak menduga pada 10 tahun lalu akan ada temuan seperti ini. Lantas akibat pergaulan dan kemajuan teknologi yang mempengaruhi pola pikir. Situasi seperti ini harus dihadapi bersama-sama. ”Kita harus selalu memberi edukasi, yang paling penting pada anak kita di usia SMP-SMA. Dimana mereka mulai mencari jati diri,” ujarnya.

Yuni menyampaikan saat berkeliling Sragen untuk sosialisasi kesehatan reproduksi, remaja sangat jarang membicarakan perubahan jenjang kedewasaan dengan orang tuanya. Mereka lebih percaya pada handphone dan Google. ”Begitu mudahnya mereka mengunduh konten, tanpa bimbingan orang tua,” ujar dia.

Yuni juga menyampaikan kasus HIV dari sektor pekerjaan untuk Pekerja Seks Komersial (PSK) dibawah ibu rumah tangga, petani dan pekerja swasta. Pihaknya menyampaikan hal ini perlu dikaji, apakah upaya pemerintah kabupaten Sragen menutup tempat-tempat yang berpotensi terjadi transaksi seksual dirasa berhasil. Seperti tempat tempat terselubung di kawasan Gunung Kemukus yang kini menjadi wisata keluarga. ”Ternyata PSK masih berada di peringkat 4,” ujarnya.

Pihaknya menambahkan laporan yang masuk, perempuan lebih banyak yang terinfeksi HIV/Aids daripada laki-laki. Padahal biasanya perempuan itu tertular dari laki-laki. Namun capaian penanggulangan dari relawan dinilai luar biasa. ”Saya deg-degan dengan hasil temuan menunjukkan bahwa kinerja dari KPA bagus, atau yang kita hadapi jauh lebih banyak daripada yang kita duga,” ujar Yuni.

Yuni meminta ada program kolaborasi yang terpadu untuk penanggulangan HIV/Aids. Pihaknya juga mempertimbangkan untuk menambah anggaran ”Butuh kolaborasi dan terintegrasi program kita menanggulangi HIV/Aids,” ujarnya.(aza).

Tinggalkan Komentar

Komentar