Subsidi Rp 2,5 Miliar: Jejak Perjalanan dan Dampaknya bagi UMKM di Sragen
- Ditulis oleh admin --
- Senin, 18 Maret 2024 --
SRAGEN, Kabarsukowati - Suasana tegang memenuhi ruang sidang Paripurna DPRD Sragen saat pertanyaan-pertanyaan mengalir deras terkait alokasi anggaran. Mata tertuju pada belanja subsidi besar-besaran senilai Rp 2,5 miliar yang menjadi sorotan utama fraksi Golkar.*
Sebuah langkah yang dinilai perlu untuk mengungkap jejak dan dampak dari subsidi yang disalurkan pada tahun 2023 oleh Pemerintah Kabupaten Sragen. Pertanyaan tentang kegunaan dan hasil dari alokasi yang signifikan ini muncul di tengah-tengah suasana politik yang semakin memanas menjelang pemilihan umum.
Taufik Purwoko, anggota Fraksi Golkar DPRD Sragen, dengan penuh kewaspadaan membacakan pandangan fraksi, menyoroti salah satu poin penting: belanja subsidi senilai Rp 2,5 miliar yang terkait dengan Program Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA) yang dikelola oleh BPR Djoko Tingkir dan BPR Syariah Sragen.
Namun, dalam balasan yang disampaikan Direktur BPR Djoko Tingkir, Titon Darmasto, terungkap bahwa alokasi tersebut bukanlah semata-mata angka-angka di atas kertas. Realisasi dana subsidi tersebut telah memberikan manfaat konkret bagi 157 nasabah warga Sragen yang berhasil mendapatkan bantuan modal melalui KURDA. Dengan kehati-hatian yang terukur, proses penyaluran bantuan modal dilakukan, memastikan bahwa setiap penerima memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan.
Namun, keraguan tidak bisa dihindari di tengah-tengah tahun politik. Pihak terkait menyadari pentingnya menjaga integritas dan keberlanjutan program. Mereka menegaskan bahwa penyaluran dana dilakukan sesuai aturan dan tidak memihak kepada kelompok tertentu. Selain itu, mereka menekankan pentingnya menunggu hasil pemeriksaan independen untuk memastikan bahwa dana subsidi benar-benar terserap dengan tepat dan memberikan manfaat yang diharapkan.
Dwiyanto, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah, dengan tegas mengonfirmasi bahwa program subsidi tersebut telah memberikan kontribusi positif bagi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sragen. Menyadari pentingnya peran UMKM dalam perekonomian lokal, subsidi ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan dan kemandirian ekonomi masyarakat.
Meskipun demikian, tantangan tidak berhenti di situ. Serapan dana dan penggunaannya harus terus dipantau agar tidak melenceng dari tujuan awal. Komitmen untuk transparansi dan akuntabilitas harus dijaga dengan ketat, memastikan bahwa setiap rupiah yang dialokasikan benar-benar memberikan dampak yang berarti bagi masyarakat Sragen.
Subsidi senilai Rp 2,5 miliar bukanlah sekadar angka dalam laporan keuangan, melainkan cermin dari komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dan di balik angka-angka tersebut, terukirlah kisah nyata tentang perjuangan dan harapan bagi UMKM di Sragen, yang terus berusaha bangkit dan berkembang di tengah dinamika politik dan ekonomi yang terus berubah.(Aza)
Komentar
Cathy Blosseville
Minggu, 24 Maret 2024