Sinergi dengan Pemerintah, Pesilat Didorong Kontribusi dalam Kegiatan Sosial

SRAGEN – Selama ini cukup sering terjadi gangguan kamtibmas dan pertikaian yang bahkan berujung tindak kriminal melibatkan anggota perguruan silat. Seperti awal bulan ini, akibat provokasi dan hoax, banyak pesilat yang cukup meresahkan. Lantas Melihat fenomena tersebut pemerintah Kabupaten Sragen mendorong agar energi para pesilat ini disalurkan pada kegiatan positif.

Wakil Bupati Sragen Suroto saat menghadiri Pelantikan Pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sragen menyampaikan perlunya kedewasaan bagi para pesilat. Selain itu diharapkan pengurus organisasi silat bisa berkontribusi untuk menciptakan situasi kondusif.

Lantas pihaknya meyakini Pengurus mampu bersinergi dengan pemerintah. Seperti kegiatan sosial, kebencanaan dan bahkan penurunan angka kemiskinan serta stunting. ”Pasti saya percaya bisa bersinergi dengan pemerintah di dalam mengelola keamanan di kabupaten Sragen,” terangnya kemarin.

Wabup menegaskan kondisi kultur dan budaya tradisional masyarakat Sragen komplek dan majemuk. Banyak kegiatan kesenian mulai dari campursari, cokekan, kelenengan dan sebagainya yang digelar saat hajatan. Dengan ini pihaknya menekankan agar pengurus organisasi pencaksilat bisa bekerjasama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk memastikan acara berjalan kondusif.

Bahkan bila sudah tertata dengan baik, pemerintah kabupaten Sragen membutuhkan pengabdian dari anggota PSHT dalam banyak hal. Seperti membantu Pemerintah sragen dalam menangani kemiskinan ekstrem ataupun stunting yang merupakan isu nasional. Pihaknya meyakini sinergi dengan pesilat sangat mungkin di lakukan.”Harus ada kebersamaan dan gotong royong pemerintah ini memerlukan dengan kehadiran keluarga besar PSHT,” selorohnya.

Sementara Ketua PSHT Cabang Sragen Suwanto menegaskan dalam menjalankan kepengurusan yang baru, pihaknya komitmen bersinergi dengan pemerintah. Demi menghindari kesan negatif perguruan silat, pihaknya akan fokus dengan dengan bidang pencak silat prestasi dan pencak silat budaya.

”Dengan sinergi,  ada komunikasi ntara pemerintah dan kami. Lantas perlu disalurkan dengan diadakan event pertandingan pencak silat, seperti bupati cup, wakil bupati cup, saya udah matur ke ketua DPRD untuk sebagainya. Dengan ivent ini kita bisa berperan mencari bibit bibit atlit,” terangnya.

Selain itu, aksi sosial dari PSHT, Suwanto menyampaikan pihaknya sudah sering melakukan kegiatan sosial. Mulai donor darah, hingga santunan anak yatim. ”Dalam hal ini kita juga membentuk relawan kebencanaan dan siap diterjunkan,” terang Suwanto.

Sementara Ketua Umum PSHT Pusat Muhammad Taufik menegaskan agar PSHT Cabang Sragen bisa menjaga kerukunan. Termasuk bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah Sragen terutama untuk mengatasi masalah masalah sosial, mulai dari kemiskinan, gizi dan sebagainya.

”Kita ini dilatih untuk mengoptimalkan potensi yang diamanahkan tuhan pada kita. Mulai dari fisik dan sebagainya sehingga kalau energi ini tidak disalurkan pada hal hal yang produktif seperti untuk membantu pemerintah ujungnya tawuran dan sebagainya,” terangnya.

Apalagi kebiasaan ketika ada campursari,  biasanya ada mengkonsumsi minuman beralkohol dan diluar kendali. ”Mudah mudahan  dengan adanya kerjasama dengan perguruan khususnya PSHT dan pemerintah daerah mudah mudahan pemerintah daerah kurangbproduktif ini bisa dialihkan untuk kegiatan yang positif,” terangnya.(aza)

Tinggalkan Komentar

Komentar