Safari Ramadan, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati Lakukan Silaturahmi dan Serap Aspirasi Warga

SRAGEN, Kabarsukowati.id - Kegiatan rutin bulan Ramadhan Pemerintah Kabupaten Sragen, Safari Keliling sudah mulai memasuki pertengahan bulan puasa.

Dimulai sejak awal Ramadhan, rombongan Safari Ramadan dibagi menjadi dua tim yang akan berkunjung ke 50 titik masjid yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Sragen.

Kegiatan Safari Ramadan menjadi ajang silaturahmi antara Bupati dan jajaran pemerintah Kabupaten Sragen untuk lebih dekat dengan masyarakat. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi wadah guna mendengarkan aspirasi masyarakat kepada pemerintah.

Seperti halnya kegiatan Safari Ramadan di Masjid As-Sumadi Nurul Iman, Dusun Jati, Desa Sumberejo, Kecamatan Mondokan pada Rabu (27/3/2024) Siang.

”Tujuan digelar Safari Ramadan antara lain adalah untuk menjalin silaturahmi, antara pemerintah dengan masyarkat, antara umaro dan ulama, agar terjalin komunikasi yang baik,” kata Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Selain itu, Yuni berharap bisa bertemu langsung dengan masyarakat yang ada di desa/kecamatan, dan sebaliknya.

Sehingga bisa saling mengetahui informasi, dari dua arah.


”Atas nama Pemda, kami menyampaikan ucapan terima kasih, masyarakat telah berperan dan berpartisipasi aktif dalam berbagai agenda besar pemerintah,” ujarnya didampingi Forkopimda, para kepala dinas atau badan, kabag, dan kepala instansi vertikal, pimpinan BUMN/BUMD serta Baznas.

Bupati menambahkan, pada bulan Februari Pemilu telah berjalan tertib dan lancar, disusul kemudian Peringatan Hari Jadi ke-278 pada tanggal 27 Mei 2023 nanti harapannya Kabupaten Sragen juga berlangsung sukses dan damai.

Tentunya juga agenda berikutnya, yaitu peringatan kemerdekaan RI di bulan Agustus dan Pemilihan Bupati/Wakil Bupati, di bulan November mendatang.

Pemerintah Daerah akan terus berupaya, sekuat tenaga dan kemampuan, demi  kesejahteraan masyarakat.

Infrastruktur jalan, jembatan, sekolahan, fasilitas kesehatan, perdagangan, dan sebagainya, dari tahun ke tahun terus dibangun.

”Alhamdulillah jika dibandingkan dengan 5 – 8 tahun yang lalu, mestinya sudah banyak perubahan. Tentunya yang belum dikerjakan, akan terus dilanjutkan,” imbunya.

Yuni menambahkan ujian musibah banjir yang melanda 13 desa di 8 kecamatan membuat empati dan keprihatinan banyak pihak.

Namun begitu tidak perlu saling menyalahkan.

”Kita upayakan penanganannya dan dijadikan evaluasi bagi kita semua. Hal kecil yang bisa kita lakukan untuk tidak memperparah banjir, misalnya jangan membuang sampah di saluran/sungai, dan upayakan banyak menanam pohon yang menyerap air,” imbuhunya. (San)




Tinggalkan Komentar

Komentar