Relawan Yuni-Dedy Mulai Bergerak, Enggan Dukung Kerabat Bupati

SRAGEN, Kabarsukowati -- Ratusan relawan Yuni-Dedy pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2016 berkumpul pada Sabtu (20/4) pagi. Mereka memastikan tidak akan mendukung kerabat Bupati saat ini. Lantas memilih calon lain seperti mantan wakil Bupati Dedy Endriyatno maupun calon lain.

Para relawan yang pernah berjuang memenangkan Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Dedy Endriyatno pada 2016 lalu berkumpul dalam rangka halal bihalal. Pertemuan tersebut tampak dihadiri beberapa mantan kades, mantan pejabat pemda, perangkat desa dan para pendukung yang cukup senior.

Dalam pertemuan yang bernuansa politis tersebut, mantan relawan Yuni - Dedy ini menyiratkan enggan mendukung kerabat bupati yang maju pilkada. Lantas memilih melanjutkan komitmen untuk mendorong Dedy Endriyatno dalam kontestasi pilkada.

Ketua Relawan Yuni-Dedy 2016 dr. Aan Cahyanto menyampaikan gerakan ini masih solid sejak terbentuk 2015. Pihaknya menyampaikan di Sragen saat ini memang belum terbentuk koalisi. Namun dia meyakini Sragen akan ada beberapa Pasangan Calon di Pilkada.

"Terus terang saja setelah mengantar Mbak Yuni dan mas Dedy menang di Pilkada, Kami tidak ada komunikasi dengan pihak Ndayu (kerabat Bupati, red) sampai hari ini. Kami masyarakat biasa, relawan murni dan kami berhak menentukan siapa saja yang kami dukung," selorohnya.

Dengan pertemuan ini, gerakan relawan relawan akan kembali diaktifkan. Dia menjelaskan yang hadir sekitar 2/3 dari pertama terbentuk. Pihaknya tidak menyangsikan semangat relawan. Jika diaktifkan ada 12 ribu orang sejak di tingkat kordinator desa.

Soal pilihan relawan lebih condong dukungan ke Mantan Wakil Bupati (Wabup) itu, karena ada komitmen tidak tertulis. Bahwa setelah kepemimpinan Yuni, dilanjutkan oleh Dedy. " Komitmen itu dipegang oleh relawan, maka yang terzolimi saat ini bukan hanya mas Dedy, relawan juga terzolimi, maka kita gerakkan lagi," ujarnya.

Sementara Dedy Endriyatno mengapresiasi harapan masyarakat mendorong dirinya. Dia menekankan yang penting bukan siapa yang akan maju, namun formula terbaik untuk kabupaten Sragen. "Kemarin-kemarin juga ada yang mendorong sebagai cabup," selorohnya.

Lantas resiko harus menanggalkan posisinya yang menjadi anggota DPRD Jawa Tengah periode 2024-2029, Dedy menekankan bukan masalah baginya. "Dulu saya sudah pernah pengalaman mundur dari Wakil Ketua DPRD Sragen," terangnya.

Namun kembali lagi, kebijakan dirinya akan mundur dari DPRD Provinsi Jawa Tengah atau tidak, menunggu keputusan partai. Lantas jika menjadi calon bupati, sosok cawabup yang dikehendaki yakni punya visi yang sama dalam membangun Sragen.(aza).

Tinggalkan Komentar

Komentar