RSUD Tangen Sudah Layani BPJS

SRAGEN. Kabarsukowati. – Pasien di kawasan utara Bengawan dalam dua bulan terakhir terbantu dengan adanya RSUD Sukowati Tangen. Meski sudah setahun beroperasi, namun baru dua bulan terakhir baru bisa melayani pasien Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.


Direktur RSUD Sukowati Tangen dr. Wisnu Retnaningsih menyampaikan RSUD Tangen sudah bisa melayani pasien BPJS. Pelayanan BPJS sudah bisa dioptimalkan pada awal Mei lalu. ”Pelayanan BPJS, sudah bisa 18 April, namun efektif pada Mei,” ujarnya Jumat (23/6).

Dia menyampaikan meski baru melayani Mei, padahal sudah diresmikan setahun yang lalu, pihaknya menjelaskan pasien cukup pesat. Sejak efektif, sudah diatas 100 pasien hingga akhir Juni ini. ”Kita pasien umum dalam sebulan sekitar 50 an, sedangkan BPJS sudah ada 100. Itupun untuk layanan kandungan dulu belum ada,” terang Wisnu.

Dia menjelaskan untuk layanan kandungan baru Juni ini. Hal tersebut dinilai meningkatkan pasien. Namun karena masih baru, pihaknya belum bisa klaim.

Wisnu tidak memungkiri sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), RSUD Tangen juga mendapatkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD). Target pada tahun ini yakni 1,2 Miliar. Namun saat ini sudah tercapai 48 persen terhitung Mei. Dengan sudah aktifnya layanan BPJS, pihaknya yakin target bisa tercapai.

Selain itu, untuk meningkatkan layanan, RSUD Sukowati Tangen menambah bangunan baru. Saat ini juga sudah tersedia 50 tempat tidur rawat inap. ”Kita bangun gedung C, dulu sudah ada lantai 1 untuk instalasi Gizi, Laundry dan IPSRS. Penambahan bangunan lantai 2 akan digunakan untuk ruang direksi, termasuk ruang rapat. ”Anggaran dari APBD Sragen, namun pos anggaran ada di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen,” jelasnya.

Sementara, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan ada penambahan fasilitas yang belum lengkap. Penambahan kelengkapan bangunan di RSUD Tangen sekitar Rp 4 miliar. Dia menekankan ada tambahan alat Medis. Saat ini sudah tersedia USG untuk pelayanan Kandungan.

”Karena Rumah Sakit Tipe D, jika ada yang perlu penanganan lebih bisa dirujuk. Tapi BPJS sudah ada, kita optimis kemarin yang belum ada BPJS saja mampu menghasilkan pendapatan,” ungkap Yuni.(rob).

Tinggalkan Komentar

Komentar