Puncak Hari Santri Nasional, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar Berpesan Begini

SRAGEN, Kabarsukowati – Puncak acara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) dihadiri ribuan santri se Kecamatan Kabupaten Sragen. Acara ini mendadak digelar di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS). Sabtu Malam (4/11/2023).

Kegiatan ini bertujuan guna merekatkan warga Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus memperingati Hari Santri Nasional. Dalam acara ini menghadirkan mubaligh sekaligus pengajian yang akan disampaikan oleh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Miftachul Akhyar.


Mengutip sejarah melalui santri, peringatan Hari Santri Nasional tak lepas dari sejarah revolusi jihad. Pada dasarnya pergerakan dan perjuangan para masayikh, ulama, dan santri sebagai penyemangat generasi masa yang akan datang.

KH Sriyanto selaku Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Sragen menyampaikan, peringatan Hari Santri Nasional semakin menambah gairah menumbuhkan rasa cinta tanah air atau Hubbul Wathon Minal’iman.

Dijelaskan Sriyanto, para pengurus dan kader NU harus melestarikan budaya dan menjaga marwah dunia pesantren sekaligus global. Selain itu, santri dan kyai harus tetap berjuang dan berkhidmah sampai titik darah penghasbisan.

“NU sebagai peran pesantren kemajuan dan perkembangan NKRI,” tegasnya.

Ketua Tanfidziyah juga menegaskan, bahwasanya ditahun yang akan datang (politik) PBNU secara pengamatan meskipun didalamnya berbeda pilihan dan pandangan akan tetapi warga nahdliyyin dan santri harus sesuai kemantapan suara hak pilihnya. Karena ini berkaitan dengan langak lima tahun yang akan datang.

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Miftachul Akhyar dalam tausiyahnya juga menyampaikan, peringatan Hari Santri Nasional ini merupakan suatu anugrah yang diberikan oleh Allah dimana kita sebagai warga NU tidak lupa dengan perjuangan sejarah bangsa tanah air ini.

“Warga NU jangan sekali- kali meninggalkan jerih payah para masayikh, ulama, kyai dan santri. Kita sebagai penerus harus patuh dan taat serta meningkatkan dan mengamalkan amaliyyah-amaliyyah yang pernah dilakukan oleh pendahulu kita,” ungkapnya.

Dalam kegiatan acara tersebut, tema yang di usung yaitu “Jihad Santri Jayakan Negeri”. (San)

 

Tinggalkan Komentar

Komentar