Peternak Dipatok Ratusan Ribu Untuk Suntik Sapi

SRAGEN, Kabarsukowati – Wabah Penyakit Mulut Kuku (PMK) yang menyerang ternak, khususnya sapi ternyata dimanfaatkan segelintir orang. Beberapa peternak mengeluhkan biaya tinggi untuk suntik pengobatan sapi. Nilainya bahkan mencapai Rp 300 – 500 ribu untuk sekali suntik.

Awalnya keluhan disampaikan para peternak sapi di wilayah Kecamatan Sidoharjo. Mereka menyampaikan untuk sekali suntik bisa merogoh kantong hingga Rp 300 ribu. Bahkan lebih jika sapi mereka kembali mendapatkan suntikan.

Namun kondisi tersebut tidak hanya di wilayah Kecamatan Sidoharjo saja, namun beberapa kecamatan lain juga menetapkan tarif yang tinggi untuk suntik sapi. Kondisi ini jelas membebani para peternak sapi.

Terkait kabar tersebut, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) kabupaten Sragen Rina Wijayanti menegaskan akan mengecek laporan tersebut. Dia menyampaikan jika dari pemerintah, sudah dipastikan suntikan yang diberikan gratis. Meski dia mengakui tidak sampai kondisi sapi sembuh.

Sedangkan jika suntikan diberikan dari mantri swasta, tentu juga tidak gratis. ”Kalau obat dari pemerintah tidak dikenai biaya. Sedangkan yang dari mantri hewan swasta bisa saja dikenai biaya. Seperti orang periksa ke dokter itu lho mas,” ujarnya.

Dia menyampaikan untuk tarif memang disesuaikan kandungan yang disuntikkan. Tapi dia mengakui nilai tersebut memang terlalu tinggi.

Sementara Kabid Kesehatan Hewan Disnakan Sragen Toto Sukarno mengatakan pihaknya sudah mendengar beberapa keluhan peternak terkait tarif suntik ternak tersebut. Tidak hanya di Sidoharjo, namun juga di sejumlah kecamatan lain.

Menurutnya tarif wajar untuk suntik ternak tersebut maksimal Rp 100-150 ribu. Lantas dengan sejumlah keluhan tersebut, pihak Disnakan akan mencari jalan keluar. Sehingga tidak memberatkan bagi para peternak. Sejauh ini memang tidak diatur terkait tarif untuk suntik sapi, namun seyogyanya dikenakan dengan nilai yang wajar.”Kami coba urai permasalahannya,” terangnya.(aza)


Tinggalkan Komentar

Komentar