Persiapan Matang, Target 80 Persen Pemilih

SRAGEN, Kabarsukowati -- Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Sragen mengecek sejumlah lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS). Lantas persiapan dinilai cukup untuk pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu). Selain itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen juga membakar surat suara yang rusak untuk dimusnahkan.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama Forkompimda dan KPU  serta Bawaslu mengecek Lokasi beberapa TPS pada Selasa (13/2). Selain itu dilanjutkan dengan pemusnahan sejumlah surat suara yang cacat. Selama menemui warga, pihaknya mendorong pemilih untuk melaksanakan kewajiban menggunakan hak suaranya.

Dia juga menargetkan 80 persen warga Sragen menggunakan hak pilihnya. Bahkan menggelar lomba bagi pemilih pemula untuk menyampaikan kesan paska mencoblos pertama kali.

Bupati Sragen menyampaikan pihaknya melakukan pemantauan langsung persiapan pencoblosan di TPS wilayah Sragen. Menurutnya petugas dan perangkat sudah sangat siap untuk pelaksanaan pemilu. "Pada umumnya, ini sudah siap. Pemilih juga sudah siap. Kami berharap besok berjalan lancar," ujar Yuni.

Lantas pihaknya menggagas lomba bagi pemilih pemula. Lomba tersebut untuk mendorong pemilih pemula di Sragen menggunakan hak pilihnya. Yakni dengan cara membuat konten video yang akan diposting terkait kesan setelah mencoblos.

"Untuk lomba pengalaman bagi generasi Z dalam video pendek. Sambil menceritakan pengalaman mencoblos, juara 1 Rp 3 juta dan juara 2, Rp 2 juta, nanti Diskominfo yang akan mengumumkan di 20 kecamatan," jelasnya.

Sementara Ketua KPU Sragen Prihantoro menyampaikan terkait target 80 persen pemilih bakal tercapai Mengingat gencarnya sosialisasi dan terbantu dengan perkembangan media sosial sebagai alat bantu sosialisasi. "Kampanye calon juga mendorong untuk menggunakan hak pilih  Juga banyak melalui media sosial," ujar dia.

Lantas kesiapan TPS juga diperhatikan. Termasuk di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) ada 2 TPS lokasi khusus. Kemudian di rumah sakit dibantu TPS pengampu sekitar rumah sakit. "Di rumah sakit kita data H-7, oleh TPS di sekitar rumah sakit, Bisa dibantu 3-4 TPS," terangnya.

Kemudian dalam pemusnahan Surat suara, terdapat surat suara DPRD Provinsi sejumlah 490 yang rusak. Lalu DPRD Kabupaten 427 surat suara rusak dan DPD sebanyak 2.387 surat suara rusak. Surat yang rusak tersebut ditemukan saat sortir menjelang distribusi. "Rusak akibat proses sortir dan dan dari percetakan. Kemudian yang surat suara DPD banyak yang gambarnya buram," terangnya.

Dia menjelaskan sesuai aturan undang-undang harus dimusnahkan pada H-1 lantaran surat suara yang digunakan juga sudah terdistribusi. Selanjutnya di setiap TPS juga sudah ada cadangan 2 persen dari jumlah pemilih. Pemilih boleh minta ganti maksimal 1 kali jika ada salah coblos.(aza).

Tinggalkan Komentar

Komentar