Pejabat Mabes Polri hingga Kapolres dipanggil ke Istana
- Ditulis oleh admin --
- Sabtu, 15 Oktober 2022 --
JAKARTA, Kabarsukowati - Pemandangan tak biasa tersaji di Kompleks Istana
Kepresidenan, Jakarta, kemarin, Jumat (14/10/2022), ketika Presiden Joko Widodo
memanggil pejabat Markas Besar Polri, kapolda, dan kapolres se-Indonesia.
Tanpa membawa tongkat komando dan penutup kepala, ratusan
perwira polisi berseragam cokelat menyesaki Istana Negara guna mendengarkan
pengarahan yang disampaikan oleh Jokowi.
Saat menyampaikan laporan di awal acara, Kapolri Jenderal
Listyo Sigit Prabowo mengakui bahwa tingkat keperayaan publik terhadap Polri
turun akibat berbagai dinamika belakangan ini.
"Kami menyadari bahwa dalam beberapa waktu terakhir ini
Polri mengalami penurunan tingkat kepercayaan publik akibat kejadian-kejadian
menonjol yang berdampak negatif dan menjadi perhatian publik," kata Sigit.
Merespons situasi tersebut, kata Sigit, pihaknya terus
berupaya melakukan evaluasi dan mengungkap rangkaian peristiwa ini sebagaimana
arahan presiden.
Sigit mengeklaim, Polri siap mengerahkan segala upaya untuk
mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi yang ia pimpin.
Langkah ini sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab Polri
untuk mewujudkan harapan masyarakat terhadap penegakan hukum yang adil.
"Menjaga marwah Polri melalui program transformasi
menuju Polri yang presisi untuk melaksanakan tugas pokok Polri, menjaga
keamanan, ketertiban masyarakat, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat
serta menegakkan hukum," ujar Sigit.
Setelah Sigit menyampaikan sambutan, giliran Jokowi yang
menyampaikan arahan kepada jajaran pejabat Korps Bhayangkara secara tertutup.
Pesan Jokowi
Dalam keterangan pers seusai pengarahan, Sigit
mengungkapkan, Jokowi berpesan agar Polri harus solid dalam melaksanakan tugas
sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.
"Responsif terhadap apa yang menjadi keluhan
masyarakat, respons cepat dan kita memiliki sense of crisis dalam situasi sulit
sehingga kita bisa melakukan upaya-upaya kamtibmas (keamanan dan ketertiban
masyarakat) dan penegakan hukum seperti yang diharapkan masyarakat," kata
Sigit.
Sigit menyebutkan, Polri juga sepakat untuk menghentikan
praktik-praktik yang bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap Polri, salah
satunya bergaya hidup mewah. Sigit mengatakan, dia akan menindak tegas para
polisi yang melanggar aturan dan berdampak terhadap menurunnya tingkat
kepercayaan publik kepada Polri.
"Terhadap hal-hal yang sifatnya bisa menurunkan tingkat
kepercayaan publik, terkait dengan gaya hidup, hal-hal yang bersifat
pelanggaran tentunya ini menjadi arahan dari Bapak Presiden untuk kami
tindaklanjuti dan kami akan melakukan langkah tindakan tegas," kata Sigit.
Ia juga berjanji akan menindak tegas berbagai kejahatan yang
mengganggu dan meresahkan masyarakat, termasuk dengan memberantas judi online
dan narkoba. Sigit melanjutkan, Polri juga akan mengawal kerja pemerintah dalam
menghadapi situasi global yang diliputi krisis agar harga-harga tetap
terkendali dan pembangunan bisa berjalan.
Ia melanjutkan, Korps Bhayangkara juga diminta menjaga
soliditasnya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjaga stabilitas
keamanan khususnya menjelang Pemilihan Umum 2024. Sigit menegaskan, Polri akan
menindak tegas perbuatan yang menyebabkan perpecahan maupun polarisasi di
tengah masyarakat. (sumber berita Kompas)
Komentar