Peduli Dampak Kekeringan, Umat Kristen Sragen Bantu Air Bersih

Sragen – Badan Kerjasama Umat Kristen Sragen (BKUKS) menggandeng donator dari Jakarta untuk melakukan dropping air bersih ke sejumlah daerah yang terdampak kekeringan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa hingga Jumat, 26-29 September 2023. 

Pdt. Eko Diyono, Ketua BKUKS, mengatakan bahwa dropping air bersih ini merupakan salah satu agenda dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-47 BKUKS.

“Kegiatan dropping air bersih ini merupakan salah satu agenda dalam rangkaian peringatan HUT ke-47 BKUKS. Kali ini kita bekerjasama dengan donator dari Jakarta untuk menyalurkan bantuan tersebut ke beberapa titik yang mengalami kekeringan. Pengiriman air bersih dilakukan mulai hari Selasa sampai dengan Jumat (26-29/9/2023). Ada 10 tangki yang masing-masing berisi 8.000 liter. Jadi kami sudah mendistribusikan 80.000 liter air bersih. Air bersih tersebut dikirim ke 10 titik desa dan dusun di Wilayah Kecamatan Tangen, Kecamatan Gesi, dan Kecamatan Jenar,” papar Eko.


“Kami berterima kasih kepada Umat Kristen Sragen dan para donator yang telah mengambil bagian dalam aksi soial ini. Tuhan Yesus memberkati,” imbuhnya.

Rachel Wardani, Ketua Pemuda Kristen Sragen (Gold Generation), mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian kepada warga terdampak kekeringan.

“Ide kegiatan dropping air bersih ini muncul dari perenungan dan diskusi setelah mengamati fenomena alam kekeringan yang terjadi saat ini. Selama musim kemarau yang cukup panjang pada tahun ini, beberapa daerah khususnya yang berada di kecamatan utara Bengawan Solo mengalami krisis air bersih. Maka kami memutuskan membantu pihak-pihak yang membutuhkan dengan cara mengirimkan beberapa tangki air bersih,” ungkap Dani.

“Doa dan harapan kami, aksi nyata ini dapat menjadi berkat bagi saudara-saudara yang membutuhkan. Selain itu, hujan dapat segera turun dan mengisi sumur-sumur milik warga,” ujarnya.


Giono, salah satu koordinator penerima air bersih warga Desa Bago, RT.18, mengatakan bahwa kekurangan air bersih ini sudah berlangsung empat bulan.

“Kekurangan air bersih ini sudah berlangsung kurang lebih empat bulan. Untuk kebutuhan air bersih warga saat ini bergantung dengan dropping yang dilakukan pemerintah dan organisasi-organisasi yang tergerak. Bersyukur untuk kebutuhan air bersih masih bisa tercukupi meskipun harus bersabar karena dalam 1 minggu ada 1-3 kali dropping,” terang Giono.

“Untuk menyiasati agar tetap tercukupi kebutuhan air bersih, kami selalu berkoordinasi dengan posko pemantau bantuan air bersih yang bertempat di Kecamatan Tangen,” pungkasnya.

(Pengirim: Dhama AS)

Tinggalkan Komentar

Komentar

  • Intan claudia marista
    Kamis, 05 Oktober 2023
    Seharusnya pemerintah kab sragen setiap desa desa ada program bantuan sumur bor untuk mengatasi kekerimgan setiap tahun