Para Santri Sragen Gelar Kirab Merah Putih

SRAGEN – Sejumlah perwakilan santri dari 20 Kecamatan di Sragen menggelar kirab merah putih Jumat (4/11). Mereka berjalan dari GOR Diponegoro Sragen menuju Alun-alun Sasono Langen Putro. Diharapkan para santri Sragen masa kini mampu berperan di masyarakat dan meneruskan perjuangan.

Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Sragen KH Sriyanto menyampaikan terkait kirab merah putih ini diharapkan semakin menumbuhkan rasa cinta tanah air. Sebagai simbol dikirab bendera sepanjang 1000 meter. Untuk peringatan hari santri ini ada sekitar 5.000 santri perwakilan di Kabupaten Sragen. ”Tapi yang hadir hanya perwakilan, kita membatasi karena ada kegiatan selanjutnya sampai malam,” terangnya.

Dia menyampaikan setelah ini digelar pengajian akbar dengan dihadiri KH Said Aqil Siradj dan Habib Zaidan bin Yahya. Dalam momentum ini disampaikan sejarah pesantren dan peran santri dalam kemerdekaan. ”Kalau dulu melawan penjajah. Sekarang pesan saya para santri harus melawan kemalasan dan kebodohan,” terangnya.

Sedangkan Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sragen Faturohman menyampaikan peserta kirab mulai pengurus PCNU, pengurus PKB, para pendekar Pagar Nusa dan para santri. Dia menjelaskan Hari santri ini sudah ditetapkan oleh presiden Republik Indonesia Joko Widodo sejak 2015.

Sebelum puncak acara, diadakan berbagai lomba yakni lomba membaca alquran, menghafal hadist dan lain sebagainya. ”Lomba diikuti oleh seluruh santri pondok pesantren yang berada di kabupaten Sragen. Sedang dalam penutupan acara hari santri akan diadakan pengajian akbar,” jelasnya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Sragen, Muslim menambahkan hari santri tak lepas dari sejarah revolusi jihad. ”Saat ini tugas kita sebagai santri, yakni mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan hal yang positif,” ujarnya.

Muslim menyampaikan di Sragen cukup banyak pondok pesantren. Termasuk di wilayah Gesi, Tangen, Sukodono, Mondokan dan Jenar (Singensumonar) yang relatif wilayah pedesaan. Bisa dibilang basis dari santri. (Aza)