Panen Raya Terus Berlangsung Sampai April

SRAGEN, Kabarsukowati – Kabupaten Sragen mulai memasuki panen raya padi dengan rata-rata produksi di kisaran 7 ton/hektar. Proses panen raya akan berlangsung hingga April mendatang. Sementara harga gabah dengan beras di pasaran dinilai cukup proporsional.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Sragen Eka Rini Mumpuni Titi Lestari mengatakan saat ini panen padi Sragen akan berlangsung terus-menerus hingga bulan April. ”Kemarin akhir Februari dan diperkirakan sampai dengan awal April panen terus. Puncak panen ini, semuanya panen secara bersamaan," katanya.

Meski demikian, ia belum dapat memastikan produksi panen sejauh ini. Hanya saja kalau di Sragen hampir sama produksinya, sekitar 6,7-7 ton/hektar. Hasil panen juga tergantung dari kecukupan air dan kecukupan pupuk.

Bahkan saat ini sudah ada beberapa daerah yang tutup panen dan ada yang sudah kembali menanam padi. Dia menyampaikan terakhir panen nanti kemungkinan di daerah Masaran. ”Soalnya kan kemarin agak terlambat tanamnya," katanya.

Dia mengakui hujan deras yang terjadi mengakibatkan berdampak pada tanaman padi. Ada padi yang roboh juga mempengaruhi harga. Namun pihaknya meyakini harga masih bisa mengambil keuntungan. Namun dia mengakui biaya pertanian cukup tinggi.

Disinggung mengenai pengaruh panen terhadap penurunan harga beras di pasaran, pihaknya belum dapat memastikan mengingat daerah yang sedang panen raya baru di Kabupaten Sragen.  ”Saya kira masih fluktuatif harganya, mungkin kabupaten lain juga menunjang. Sragen saja tidak bisa menjadi tolok ukur harga beras secara umum,” terang Eka.

Lantas terkait dengan cuaca ekstrem kali ini, menjadi kendala tersendiri bagi petani. Jika kurang penanganan maka berpotensi hasil panen buruk. ”Jelas berpengaruh ke lahan, biasanya panas hujan, panas hujan sehingga pengendalian hama harus lebih ekstra. Kalau tidak dikendalikan banyak hama, makanya harus ekstra, biaya operasionalnya akan bertambah," katanya.(aza).

Tinggalkan Komentar

Komentar