Pabrik Mebel Terbakar, Kerugian Mencapai 20 Miliar

SRAGEN. Kabarsukowati. – Kebakaran hebat melanda sebuah Gudang pabrik pengolahan kayu di Desa Doyong, Kecamatan Miri Jumat (9/6) malam.  Sebuah gudang mebel milik CV. Decking and Wood habis dilalap si jago merah. Kerugian dari kebakaran tersebut ditaksir sekitar Rp 20 miliar.

Informasi yang dihimpun, pabrik tersebut diketahui milik Agung Purnomo, 47, warga Dukuh Baran RT. 12 Desa Doyong, Kecamatan Miri. Kebakaran terjadi sekitar pukul 18.30. Awal kejadian, dua saksi sebagai pegawai yakni Tugiyo dan Margono sedang tugas jaga malam tengah duduk di joglo depan gudang.

Namun tiba-tiba listrik di gudang padam. Kemudian mereka mengecek dan melihat ke dalam gudang. Saat itu mereka mengetahui ada api dan asap di sebelah barat gudang. Kemudian  Margono memberitahukan kepada pemilik yakni Agung Purnomo ke rumahnya yang tidak jauh dari gudang tersebut.

Setelah itu mereka berupaya memadamkan api dengan menggunakan APAR. Karena tidak kunjung padam dan api makin membesar, kemudian menghubungi pihak pemadam kebakaran. Tidak berselang lama petugas damkar datang untuk memadamkan api tersebut. Api bisa dipadamkan pukul 20.30.

Kapolsek Miri, Iptu Suprayitno menyampaikan setelah api padam, dilakukan pengecekan. Alhasil sejumlah barang yang terbakar antara lain Mesin Maulding merk IIDA, Mesin Single Planner, Mesin doble planner, Mesin jointer, Genset  dan sejumlah Papan kayu olahan dan mebel yang terbuat dari kayu Jati dan kruwing.

Dia juga menyampaikan berdasar keterangan pemilik gudang dan saksi saksi  bahwa listrik dari pagi-siang sudah mati sebanyak 4 kali. ”Setelah di lakukan olah TKP dari team Inavis Polres Sragen dan Polsek Miri,  Akibat kejadian kebakaran di sebabkan dari Konsleting arus listrik dari mesin Mesin Maulding merk IIDA. Akibat kejadian tersebut pemilik Gudang mebel mengalami kerugian sebesar Rp.20 miliar,” ujarnya.

Sementara Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Tomy Isharyanto menyampaikan  Pemadaman Kebakaran Gudang Mebel CV. Deeking and Wood Selesai pukul 22.15. Dia menjelaskan ada sejumlah kendala pemadaman. Situasi itu membuat kepanikan warga sekitar dan pemilik. ”Kendala kami dalam pemadaman yakni Sumber Air Jauh, Asap tebal karena gedung tertutup tidak ada ventilasi serta akses ke tempat kejadian banyak warga yang menonton,” jelasnya.

Pihak dampar mengerahkan 4 unit dalam upaya pemadaman. Diantaranya Unit 05 hino, Unit 07 water suplay, unit 04 gemolong dan 06 double cabin. Selain itu dalam upaya pemadaman juga melibatkan berbagai pihak, dari relawan dan warga sekitar.(rob).

Tinggalkan Komentar

Komentar