Menjadi Penyangga Pangan Nasional; KTNA Sragen Angkat Isu Subsidi Pupuk
- Ditulis oleh Robby Isnan A --
- Jum'At, 06 Oktober 2023 --
SRAGEN-KTNA Sragen pada tahun
2023 ini sudah kali keempat laksanakan The Exporience. Acara ini dilaksanakan
untuk mencari solusi dari hulu ke hilir. Berberapa persolan serius seperti
harga yang tidak stabil dan subsidi pupuk dari pemerintah yang terus menurun
menjadi isu utama.
Ratno selaku ketua KTNA
mengungkapkan bahwa Kabupaten Sragen menjadi lumbung padi terbesar ke 3 di Jawa
Tengah dan nomor 12 ditingkatan Nasional pada tahun 2023, hal ini mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya.
Tetapi, harga dan subsidi pupuk
malah terus turun dari tahun ketahun. Sejumlah pemangku kebijakan dihadirkan,
untuk mendengar keluh kesah petani di Kabupaten Sragen. Selain itu, Ekspo
pertanian ini bukan untuk mencari keuntungan. Melainkan untuk mengetahui wujud
keberpihakan pemerintah kepada petani.
Begitu halnya dalam rangka
pengawasan dan distribusi pupuk, KTNA Sragen juga memberikan usulan untuk
meninjau kembali SK Kementan No. 142/KPTS/OT-050/2/2016, dengan memasukkan KTNA
sebagai Anggota Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida disemua tingkatan. Baik
Nasional, Provinsi, Daerah dan Kecamata.
Ekspo ini sebenarnya untuk
membangun komunikasi yang baik antara petani dengan petani, petani
dengan stakeholders, dan stakeholders dengan pemerintah.
Yang penting bagi kami arah kebijakan pertanian nasional itu bisa dilahirkan
dari Sragen, seperti kebijakan berkaitan dengan pupuk dan harga pangan.
Dia menyebut akan hadir pula
perwakilan Perum Bulog, Pupuk Indonesia, Syngenta, instansi dalam lingkup agro,
seperti Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Sragen, Dinas
Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag)
Sragen, dan Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida)
Sragen, dan DPR RI.
Semoga dengan banyaknya stakeholders
yang dihadirkan pada acara ini, bisa menyerap dan menindaklajuti arah kebijakan
yang berpihak kepada petani. Sampai hari ini petani masih menderita karena
harga dan pupuk.
Kedekatan antara petani dan pemangku
kebijakan menjadi sangat penting dalam menyelesaikan persolan yang ada
dilapangan, seperti ketersediaan lahan yang besar untuk mencapai target dan
hasil yang memuaskan. Kalua itu dilihat dari sekala ekonomi, semakin besar
lahan maka semakin besar pula pendapatanya. Sedangkan rata-rata lahan petani
hanya 1.000 M sampai 2.000M per orang, tetunya dengan berkelompok pendapatan
ekonomi semakin bertambah. Imbuh Supriyanto Kepala Dinas Pertanian Provinsi
Jawa Tengah.
Selain itu Supriyanto juga
mengatakan bahwa acara KTNA kali ini sangat bangus, karena ini menjadi titik awal
kemandirian petani kususnya di Kabupaten Sragen. Kendala hari harus merubah
cara fikir, yang mulanya hanya untuk makan (ditampung dalam gudang alias
sentong) maka dirubah orientasinya menjadi bisnis.
Komentar
Anisa
Jum'At, 06 Oktober 2023Intan claudia marista
Jum'At, 06 Oktober 2023