Jembatan Ganefo Sragen, Bersejarah Peninggalan era Presiden Soekarno

SRAGEN, Kabarsukowati- Jembatan Ganefo di Sragen memiliki sejarah pada masa pembangunan era Presiden Soekarno. Jembatan sepanjang lebih dari 50 meter dan lebar lima meter itu melintang di atas Sungai Bengawan Solo.

Jembatan ini selesai dibangun pada tahun 1963 menjadi jalan penghubung antara Kecamatan Ngrampal dan Kecamatan Tangen serta antar-kabupaten di Jawa Tengah. Jembatan itu merupakan jalur alternatif bagi pengguna lintas kota terutama kendaraan ekspedisi antar kota antar provinsi.

Dilihat dari masa ke masa yang sudah mencapai 59 tahun itu, bisa dibilang Jembatan Ganefo Sragen sudah memasuki usia tua. Meski begitu, jembatan itu masih terlihat indah jika dilihat dari kejauah.

Usia tua jembatan itu dapat dirasakan saat pengguna melewati aspal tepat di permukaan jembatan. Pada saat roda kendaraan melintas aspal, pengguna jalan akan merasakan sensasi getaran serta gelombang akibat aspal yang sudah mulai terkelupas.

“Mungkin bagi yang baru merasakan hawanya akan terasa kaget, merinding, ataupun takut saat merasakan getaran pada jembatan. Namun, bagi kami yang sudah terbiasa melintasi jembatan, ya rasanya sudah terbiasa saja,” ujar Tamtoyo, 52, warga Tangen, kepada Kabarsukowati, Kamis (18/8/2022).

Warga Tangen lainnya, Rindham, juga berharap pembangunan Jembatan Ganefo segera selesai dibangun agar segera dapat di gunakan sebagai jalan menuju kota sragen. karena kondisi jembatan lama aspalpun sudah terkelupas, dan fisiknya pun sudah mengkhwatirkan.

Bentuk Jembatan Ganefo Sragen cukup unik. Ada dua tiang yang berdiri sebagai pondasi jembatan. Beton melengkung yang membentuk sebagai badan pilar-pilar menghubungkan antar fondasi. Beton melengkung itu dijadikan cakar tiang penyangga yang dipakai sebagai dasar jalan jembatan. (Rausyan/magang)


Tinggalkan Komentar

Komentar