Jalur Nasional Butuh Traffic Light, Dishub Ajukan ke Pusat

SRAGEN. Kabarsukowati. – Sejumlah jalur dirasa perlu penambahan trafic light lantaran cukup sering terjadi kecelakaan. Melihat situasi tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk kebutuhan trafic light.

Salah satu jalur yang cukup rawan yakni Sragen- Ngawi, di Simpang 4 Desa Bener, Kecamatan Ngrampal. Beberapa warga berharap adanya trafic light lantaran sering terjadi kecelakaan. Kepala Dishub Sragen, Catur Sarjanto tidak memungkiri kawasan simpang empat Bener cukup rawan kecelakaan. ”Betul di dekat puskesmas Ngrampal itu memang sering terjadi kecelakaan, itu sejak 2022 sudah respon, kami mengusulkan dengan kajian kami ke pemerintah pusat,” terangnya.

Catur menjelaskan untuk jalur tersebut merupakan jalan nasional. Sehingga kajian yang dilakukan, dikirim ke kementerian terkait. Dia menyampaikan ada respon dan survey dari pemerintah pusat. Dia menyebut ada anggaran pada 2023 ini untuk pengadaan trafic light.

Dia menyampaikan dalam melakukan survey juga melibatkan balai jalan nasional, Dinas perhubungan dan Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polres Sragen. Tidak hanya simpang empat di Bener, namun juga sejumlah black spot lain. Seperti di sekitar pabrik Blescon.

Catur menuturkan pihaknya selalu merespon masukan masyarakat terkait masalah lalu lintas. Ditindaklanjuti dengan melakukan kajian. Seperti contoh simpang 4 Gabugan yang berada di Kecamatan Tanon. Jalur tersebut ada usulan trafic light dan ada respon dari pemerintah provinsi. Mengingat jalur tersebut jalur provinsi. ”Alhamdulillah masyarakat senang setelah dipasang si simpang 4 Gabugan,” tandasnya.

Dia menjelaskan soal pemasangan trafic light sesuai dengan anggaran pemilik aset. ”Kalau Gabugan karena aset Provinsi, pengadaan sarana prasarana juga dari provinsi, seperti PJU trafic light dari provinsi. Sedangkan jika perawatan atau kerusakan, kami membantu sesuai dengan kemampuan kami,” terang dia.

Catur menyampaikan anggaran trafic light pemasangan dari pusat sekitar Rp 700 juta. Sedangkan jika ada kamera anggaran sekitar Rp 1 miliar. ”Kami harapkan ada kamera dan kita koordinasi, semoga ada ATCS yang bisa kami kontrol,” bebernya.

Semisal di Pungkruk, banyak lampu mati. Dishub Sragen hendak membantu, sayangnya yang mati lampu tenaga surya. ”Kalau lampu tenaga surya kami belum mampu, kalau di rinci banyak PJU tenaga surya,” ujar dia.(aza).

Tinggalkan Komentar

Komentar