Inovasi Puskesmas Gesi JUPANBUMILING

GESI, Kabarsukowati - Dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan ibu hamil serta mencegah terjadinya Kematian ibu di wilayah kecamatan Gesi, maka Kepala Puskesmas Gesi dr. Hj Diany Apriasanti bersama staf di Puskesmas Gedi menggagas ide kader jupanbumiling (Juru Pantau Ibu Hamil Keliling ) untuk menekan angka kematian ibu di Kabupaten Sragen.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 telah memberikan arah pembangunan bidang kesehatan dengan visi meningkatkan pelayanan kesehatan melalui jaminan kesehatan nasional, khususnya penguatan pelayanan kesehatan primer dengan peningkatan upaya promotif dan preventif yang didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi. Kebijakan dalam RPJMN difokuskan pada lima hal salah satunya untuk meningkatkan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Peningkatan kesehatan ibu difokuskan pada upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) melahirkan. Mengingat Indonesia termasuk 10 negara dengan kematian setelah persalinan (neonatal) tertinggi di dunia. Upaya penurunan AKI menjadi semakin berat akibat pandemi covid-19 yang melanda. Kondisi kejadian AKI di kabupaten sragen sebanyak 15 kasus pada tahun 2018, pada tahun 2019 menjadi 7 kasus dan pada tahun 2020 terjadi peningkatan yaitu 23 kasus. 

Siwi Nastiti bidan Puskesmas gesi mengatakan jika di Kecamatan Gesi selama 5 (lima) tahun terakhir  terjadi satu kematian ibu hamil pada tahun 2016 dengan kasus PEB / Pre Eklamsi berat. 

“Meskipun AKI rendah namun pada tahun 2020 tercatat ibu hamil resiko tinggi (resti) sebanyak 47,1% (144 bumil) sehingga faktor resiko tersebut harus dikendalikan dan diatasi dengan pengawasan yang ketat agar tidak menimbulkan AKI baru,” ungkap Siwi Nastiti.

Bidan Puskesmas Gesi itu juga menyampaikan jika dalam mengawasi ibu hamil resti yang cukup banyak tentunya dengan jumlah bidan desa hanya 7 orang masih kurang sumber daya manusia. Oleh karena itu Puskesmas Gesi sebagai fasilitas pelayanan Kesehatan tingkat pertama berusaha untuk memberikan pelayanan promotif dan preventif khususnya kepada ibu  hamil dengan memberdayakan masyarakat untuk berpatisipatif dalam program Kesehatan ibu membentuk inovasi JUPANBUMILING (Juru Pantau Ibu Hamil Keliling). 

“JUPANBUMILING merupakan tim yang terdiri dari tenaga Kesehatan meliputi dokter dan bidan serta kader Kesehatan yang bertugas untuk memantau dan mendampingi ibu hamil khususnya yang berisiko sejak hamil, bersalin dan sampai selesai masa nifas dan memastikan bahwa ibu hamil tersebut selamat dan aman dalam masa hamil dan nifas serta bayinya dapat lahir selamat,” tukas Siwi.

Selanjutnya dr. Hj. Diany Apriasanti Kepala Puskesmas Gesi menambahkan jika dengan adanya Kader Jupanbumiling dapat menjangkau lebih banyak bumil resti yang dipantau dibandingkan jika hanya dilakukan oleh bidan desa saja. Karena satu kader ditugaskan memantau 1 - 2 ibu hamil.  Masalah kesehatan ibu hamil yang kurang terpantau oleh tenaga kesehatan juga dikarenakan mereka tidak rutin periksa dan ada yang menutupi kehamilannya. 


“Dengan bantuan kader jupanbumiling yang ada di setiap kebayanan selain memantau kondisi bumil juga selalu ikut mengedukasi terkait pentingnya periksa sehingga kunjungan ibu hamil periksa kesehatan menjadi meningkat dibuktikan dengan capaian K4 (Kunjungan pemeriksaaan kesehatan ibu hamil ke -4) pada tahun 2020 sebesar 72,55%  menjadi 89,3% pada tahun 2021,” kata Kepala Puskesmas Gesi.

Ibu hamil yang rutin periksa akan mempercepat deteksi dini faktor resiko sehingga dapat diatasi dan kematian Ibu diharapkan tetap tidak ada di wilayah Gesi.

Tim Jupanbumiling ini secara umum bertujuan Meningkatkan kesehatan dan keselamatan ibu hamil, bersalin dan nifas melalui pelayanan pemeriksaan kehamilan yang berkualitas. Kemudian secara khusus untuk  meningkatkan kualitas pemeriksaan kehamilan sehingga masalah kesehatan ibu hamil dapat dideteksi lebih cepat, meningkatkan kesehatan dan keselamatan ibu hamil, bersalin dan nifas serta mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi.

dr. Hj. Diany Apriasanti menyampaikan pula tentang dukungan lintas sektoral yang ada di Kecamatan Gesi mulai Camat, Polsek, Koramil hingga kepala desa. Mereka siap dilibatkan untuk berperan serta pada kegiatan Jupanbumiling.

Sementara itu Kader Jupanbumiling Desa Slendro, Sri Daruti mengaku senang menjadi kader Jupanbumiling.

“Kami sangat senang menjadi kader Jupanbumiling karena dengan adanya pemantauan ini ibu hamil yang beresiko tinggi dapat segera kita laporkan ke Puskesmas dan cepat teratasi,” kata Sri Daruti.

Hal yang sama juga disampaikan Oktarina kader Jupanbumiling  Desa Blangu.

“Dengan adanya inovasi kesehatan Puskesmas Gesi yaitu terbentuknya kader jupanbumiling, sekarang ini masyarakat khususya Desa Blangu terutama ibu hamil sangat senang dan merasakan besar manfaatnya di karenakan kehamilannya bisa terpantau untuk  bisa melahirkan dengan normal sehat ibu dan bayinya,” kata Oktarina kepada kabarsukowati.id (edi)

Tinggalkan Komentar

Komentar