Hadiri Peresmian Masjid, Bupati Wanti-wanti Pakai Masker

SRAGEN, Kabarsukowati – Bupati Sragen menemui warga Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang Minggu (24/4). Kehadirannya tersebut untuk meresmikan Masjid Baitul Akrom, yang dibangun atas kebersamaan warga sekaligus mengikuti pengajian Akbar. Dalam kegiatan yang mengumpulkan banyak orang tersebut, Bupati mengingatkan agar tetap tertib memakai masker. 



Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan kelonggaran yang diberikan pemerintah pada bulan Ramadan dan menjelang lebaran untuk kegiatan masyarakat harus disikapi dengan bijak. Terutama terkait Protokol Kesehatan (Prokes) dengan memakai masker.

Dia menegaskan saat ini tidak mungkin menggelar acara ataupun berinteraksi dengan menjaga jarak. Sehingga perlindungan untuk pencegahan yang paling memungkinkan yakni penggunaan masker. Selain itu juga mendorong masyarakat untuk menjalani vaksinasi dosis ketiga.   

Terlebih dalam acara itu dibanjiri jamaah dari sejumlah desa lintas kecamatan. Seperti Desa Pelemgadung dan Mojorejo di kecamatan Karangmalang, Desa Ngarum Kecamatan Ngrampal. Selanjutnya Desa Srimulyo Kecamatan Gondang.

”Alhamdulillah kondisi covid-19 bisa ditanggulangi bersama. Secara umum kondisi membaik, Sekarang isolasi technopark kosong dan Isolasi kragilan sudah ditutup,” ujarnya.

Namun bupati menyampaikan bahwa dari Menteri Kesehatan mengingatkan kewaspadaan terjadi kenaikan kasus di Jawa-Bali karena mudik ini. ”Tapi warga tidak perlu hawatir, masyarakat hanya meningkatkan kewaspadaan. Sekarang sudah tidak memungkinan jaga jarak, minimal masker dipakai,” tuturnya.

Yuni menuturkan upaya mendorong dilakukan vaksinasi berbuah hasil. Sekarang banyak masyarakat yang sudah memiliki antibodi yang baik. Namun dia mengingatkan agar segera dilakukan vaksinasi booster bagi yang belum melaksanakan vaksinasi dosis ketiga. ”Kedepan saya minta puskesmas di acara seperti ini untuk hadir, ditanyai satu persatu yang belum boster untuk segera disuntik,” pungkasnya.

Terkait peresmian masjid tersebut, Yuni berharap masjid bisa memakmurkan warga sekitar. Lantas pihaknya berpesan agar tidak menyebarkan tausyiah yang provokatif dan terpapar radikalisme. ”Saya berharap shof selalu penuh ketika salat wajib. Karena dipasrahkan managemennya ke NU insyaallah tausiyah yang disampaikan jauh dari radikalisme,” ujar Bupati.

Terpisah, Takmir Masjid Baitul Akrom, Suparno menjelaskan menjelaskan anggaran untuk pembangunan masjid direncanakan menelan biaya Rp 460 juta. Namun ada penambahan kebutuhan hingga saat ini sekitar Rp 534 juta. ”Ada pengembangan seperti biaya tukang dan plafon. Masjid dibagun menjadi 2 lantai,” terangnya. (din)

Tinggalkan Komentar

Komentar