Guyub Rukun Petani Desa Banyurip, gelar Tasyakuran Methil

SAMBUNGMACAN, Kabarsukowati. -- Tradisi methil padi dalam istilah jawa diartikan wiwitan boyong mbok Dewi Sri adalah bentuk ujub syukur atas padi yang sudah akan dipanen. Seperti yang dilakukan warga Dukuh Banyurip, Desa Banyurip, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen yang telah menggelar Tasyakuran methil sawah blok buk gunting, Sabtu (14/10/2023).


Dalam prosesi methil di Desa Banyurip disediakan berbagai macam hidangan sebagai bentuk rasa syukur kepada sang pencipta dikarenakan padi yang ada di sawah ini bisa panen besar dengan hasil yang bagus dan mendapatkan berkah.

Ngadiman Musthova salah satu petani Desa Banyurip menyampaikan kegiatan methil ini rutin dilaksanakan setelah padi tua dan siap dipanen.

" Tradisi methil ini sudah menjadi kegiatan turun temurun sebagai bentuk budaya yang selalu dijaga, sekaligus menjadi wujud syukur kepada Gusti sudah diberikan rejeki bisa panen tiap 3-4 bulan sekali." Jelas Musthova dengan gembira.

Sementara itu Suwarno Kepala Desa Banyurip sangat mengapresiasi dan sangat senang melihat para petani yang bahagia yang akan memanen padinya, dengan tradisi methil ini sebagai bentuk nguri-uri kebudayaan nenek moyang kita.

" Kami sebagai pemerintah Desa Banyurip sangat senang melihat para petani yang sebentar lagi akan memanen padinya semoga mendapatkan hasil yang memuaskan dan membawa berkah untuk warga Desa Banyurip."terang Kades Banyurip.

Suwarno juga menambahkan di sawah blok gunting ini luasnya sekitar 60an hektar, di perempatan inilah yang menjadi pusat untuk berkumpulnya warga saat beristirahat.

" Di perempatan blok buk gunting ini menjadi titik kumpul orang saat beristirahat yang sudah di fasilitasi tempat untuk minum dan makan, dan kami juga membangun musholla untuk warga yang ingin melaksanakan sholat."imbuh Kades Banyurip.

Tasyakuran methil ini juga dihadiri mahasiswa dari Kampus POLITEKNIK INDONUSA Surakarta yang sedang melaksanakan KKN di Desa Banyurip sebanyak 11 orang yang ikut membaur ditengah-tengah kebahagiaan para petani.

May Fatul Uul Qoriah selaku Ketua KKN menyampaikan tradisi methil ini sangat unik yang sangat langka ditemukan di perkotaan sekaligus menjadi keanekaragaman bangsa Indonesia.

" Kegiatan ini yang pertama kalinya saya mengikuti acara seperti ini, sangat unik jarang bisa dijumpai di kota, semoga kegiatan methil ini bisa terus dilestarikan."ungkap May dengan senang.(edi).

Tinggalkan Komentar

Komentar

  • DEWA NUR CAHYANTO
    Minggu, 15 Oktober 2023
    Dengan adanya Tasyakuran methil kali ini semoga petani tambah makmur kembali