Fasilitas Ruang Super VVIP RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Memperihatinkan
- Ditulis oleh admin --
- Rabu, 24 Agustus 2022 --
SRAGEN, Kabarsukowati – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soehadi Prijonegoro memang
telah memiliki Ruang rawat inap Super VVIP di Gedung Wijaya Kusuma.
Namun kondisi pelayanan dinilai belum sesuai harapan. Lantaran fasilitas
untuk rawat Inap Super VVIP kurang lengkap dan tidak diperhatikan.
Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sragen Bambang Widjo
Purwanto dirawat di Ruang Wijaya Kusuma kelas Super VVIP Selasa (23/8)
karena kondisi kesehatannya menurun. Lantas pihaknya menilai fasilitas
ruang rawat inap Super VVIP di Gedung Wijaya Kusuma tersebut masih jauh
dari kenyamanan pasien.
”Jadwal perayaan Hari kemerdekaaan di
berbagai lokasi harus saya datangi. Ulang tahun kemarin kondisi
kesehatan saya menurun,” terang Bambang Pur terkait kondisi
kesehatannya.
Dia menyampaikan pengalamannya selama menginap di
Ruang Super VVIP RSUD Dragen. Menurutnya fasilitas ruang tersebut masih
jauh dari harapan. Lantaran dengan kelas paling tinggi, fasilitas
dinilai kurang lengkap.
”Saya minta air panas kamar mandi, itu pun nunggunya lama. Sekitar 15 menit baru ada. Itupun Cuma hangat saja,” selorohnya.
Selain
itu dia menunjukkan jam dinding di ruangan tersebut mati, Lantas
kalender sama sekali tdak diganti dan masih menunjukkan bulan januari.
Kemudian untuk mencari remote televisi juga tidak kunjung ketemu.
Kemudian
meski sudah disediakan sofa dan meja, sayangnya tidak ada tempat tidur
untuk keluarga yang menunggu. Sehingga pihaknya membawa kasur lipat
sendiri dari rumah. ”Kemudian sebenarnya juga butuh kursi yang lebih
mudah untuk menyuapi misalnya, kalau seperti sofa ini untuk keluarga
yang menyuapi ya kesulitan,” terang dia.
Lantas dia menyampaikan
sejak diresmikan, baru tiga pasien yang sudah menjalani rawat inap.
Pertama Ketua DPRD Sragen Suparno, kemudian warga Klaten dan dirinya
yang terakhir ini. Dengan fasilitas yang dinilai masih kurang memuaskan,
pihaknya meminta pihak RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen segera
berbenah.
”Jika dengan kelas rawat inap paling tinggi hanya
seperti ini, perlu menjadi catatan dan bisa kalah saing pelayanannnya
dengan Swasta,” terangnya.
Sementara Direktur RSUD dr.
Soehadi Prijonegoro Sragen, dr. Joko Haryono nomor ponselnya tidak aktif
meski beberapa kali dihubungi. Demikian pesan singkat juga tidak
terbaca.(aza)
Komentar