Efek Festival Benawi Sonten, Makam Ki Ageng Butuh Semakin dikenal

SRAGEN, Kabarsukowati – Makam KI Ageng Butuh diyakini bakal semakin diserbu peziarah. Lantaran pemerintah menggelar Festival Budaya berupaya menarik wisatawan melalui Festival benawi Sonten yang digelar Selasa (8/8). Festival ini bertujuan untuk menjaga tradisi lisan dan kearifan lokal masyarakat sekitarf bengawan Solo.

Kepala Desa (Kades) Gedongan Maryanto menyampaikan festival ini bakal semakin menggaungkan nama makam Butuh sebagai salah satu tempat ziarah. Dia menjelaskan ada makam Joko Tingkir dan ayahnya Ki Ageng Butuh yang disemayamkan di lokasi tersebut.

”Semoga kedepan pariwisata yang ada di tempat kami semakin berkembang, Semakin memajukan ekonomi dengan mendorong UMKM yang ada di desa kami,” bebernya.

Pihaknya menjelaskan hampir setiap hari ada peziarah yang berkunjung ke makam Ki ageng Butuh. Apalagi pada Akhir pekan Jumat, Sabtu, Minggu. ”Perputaran uang ketika akhir pekan, hari sabtu sekitar Rp 40 juta, hari minggu Rp 50 juta,” ujarnya.

Maryanto menyampaikan sebagian kondisi jalan masih rusak. Namun pihaknya menyiapkan parkir dan dimanfaatkan ojek warga sekitar. Pihaknya belum masuk pengelolaan sampai BUMDES untuk pengelolaan makam. ”Saat ini kami baru membentuk perdes untuk penataan parkir. Selanjutnya setelah perdes jadi, pengelolaan kita serahkan ke BUMDES,” ujar Maryanto.

Sementara Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan festival ini baru pertama kali dan difasilitasi oleh Kemendikbud. Langkah ini untuk menggali potensi budaya yang Sragen miliki. ”Makam Butuh salah satu ikon Sragen yang bisa dikembangkan dan bisa menjadi festival rutin,” ujarnya.

Pihaknya menyampaikan akan disiapkan dalam kalender wisata. Kemudian kekurangan akan dievaluasi dan dikemas lebih baik. Selain itu bupati minta kerjasama dengan pihak tour dan travel untuk mendatangkan wisatawan ke Makam Butuh. ”Sekarang masih di inisiasi kementerian, Semoga terus berlanjut. Seperti akan membuat festival tayub. Semoga bisa mengoptimalkan yang belum tergarap maksimal,” bebernya.


Sementara Anggota DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti menyampaikan kegiatan ini dalam rangka mendukung acara budaya. Sejauh ini yang datang baru masyarakat sekitar. Sehingga perlu dikembangkan ke arah yang lebih nasional. ”Bupati akan membuat event tahunan, seperti event tahunan budaya dengan latar belakang sejarah bisa menanggulangi apa yang terjadi di media Sosial,” ujarnya.

Menurutnya kegiatan ini meningkatkan kecintaan pada budaya Indonesia. Selain itu juga meningkatkan perekonomian. Kemudian jika digarap serius, akan menjadi paket yang tepat untuk mendampingi perkembangan wisata di Solo.”Kalau sudah tahunan dan ada kepastian, pasti Biro Tour dan Travel pasti siap. Di sebelah desa ini kan juga ada sentra batik, bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk menjadi paket wisata,” ujarnya.(aza)

Tinggalkan Komentar

Komentar