Diskumindag Jembatani Warga yang Minta Dilibatkan Pembangunan Pasar Nglango

SRAGEN, Kabarsukowati – Sejumlah warga Kampung Nglangon, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Sragen yang tergabung dalam Forum Masyarakat Nglangon berharap dilibatkan dalam pembangunan pasar Nglangon. Selain itu mendesak untuk dilakukan sosialisasi pada warga sekitar karena mereka juga terdampak pembangunan pasar.

Sekitar 10 orang perwakilan warga menghadap Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kabupaten Sragen kemarin. Pada umumnya warga mendukung pembangunan pasar tersebut. Akan tetapi warga kampung Nglangon sedikit kecewa karenakan dari awal proses pembangunan tidak ada sosialisasi kepada warga kampung sekitar.

Perwakilan warga Ari Sunarto menyampaikan karenakan tidak adanya komunikasi antara pelaksana pembangunan dengan warga Kampung, maka warga kampung merasa tidak dihargai.. Lantas warga membentuk Forum Masyarakat Nglangon untuk menyampaikan permintaan dari warga.

”Terkait adanya proyek pembangunan pasar nglangon tersebut. Harapan kami dalam pembangunan mohon kiranya warga kampung nglangon dilibatkan dalam proses pembangunannya. Terkait parkir juga ingin berpartisipasi bila memang disuruh ikut lelang kita juga akan ikut aturan yang ada,” terangnya.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Distribusi Perdagangan Diskumindag Kabupaten Sragen Handoko membenarkan ada pertemuan tersebut. Pihaknya sudah mencatat permintaan warga dan akan ditindaklanjuti. Intinya warga berharap dilibatkan atau ikut bekerja dalam pembangunan.

”Intinya keinginan warga bisa berpartisipasi dalam pembangunan pasar itu. Kedua mereka juga ingin berperan ketika pasar sudah mulai beroperasi. Misalnya parkir, tapi karena parkir hubungannya dengan PAD, sistemnya tentu sesuai mekanisme pemerintah,” terangnya Rabu (8/6).

Selanjutnya warga meminta untuk disosialisasikan ke warga sekitar. Seperti bentuk pasar, tata letak pedagang hewan, kayu, bengkel dan sebagainya. Pihaknya mengakui belum disosialisasi, termasuk pada para pedagang yang akan menempati. ”Kebetulan SPK (Surat Perintah Kerja) setelah lebaran baru bisa mulai, pada tanggal tersebut banyak kegiatan seperti HUT,” jelasnya.

Tindak lanjut permintaan warga itu, selanjutnya akan didata keahlian atau kemampuan  warga. Misalnya tukang batu, tukang cat, tukang las dan sebagainya. Setelah dicatat disampaikan ke rekanan proyek yang mengerjakan. Disesuaikan dengan kebutuhan pelaksana. ”Kami menjembatani dengan kebutuhan pelaksana,” ujarnya.

Selanjutnya untuk parkir pasar, pihaknya masih fokus pada penyelesaian pembangunan. Jika akan lelang pengelola parkir, tentu dilakukan secara terbuka sesuai aturan.

Selanjutnya sosialisasi akan digelar pada waktu yang tepat. Baik pada warga sekitar dan pedangang. Sedangkan DED pasar juga sudah disampaikan. Posisi depan pasar nantinya akan menghadap ke barat.

Terkait progres pembangunan saat ditinjau bupati sudah lebih 2,4 persen. Saat ini masih dalam proses uruk tanah. Karena tanah yang bagian atas dikeruk dan dipindahkan ke technopark. ”Tanah yang subur, kita pindahkan ke technopark. Karena tidak boleh sembarangan buang, itu termasuk aset. Target uruk, sabtu selesai selanjutnya Pondasi,” ujar Handoko. (aza)

Tinggalkan Komentar

Komentar