Dinas Tepis Tudingan Produksi Pertanian Terancam Akibat Kerdil Rumput

SRAGEN, Kabarsukowati -- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertaketapang) Kabupaten Sragen menepis klaim Kontak Tani dan Nelayan dan Andalan (KTNA) terkait situasi pangan yang menghawatirkan. Lantaran ditemukan kerdil rumput hanya 0,01 persen dan hanya di 7 lokasi. Pihaknya menegaskan situasi untuk produksi pertanian di Sragen aman. 

Plt Dispertaketapang Kabupaten Sragen Tatag Prabawanto menyangkal gangguan tanaman padi hingga puluhan persen harus dipastikan. Karena belum tentu temuan yang dituding adalah kerdil rumput. Bisa jadi dampak dari fisiologi tanaman. "Jangan gebyah uyah dan bombastis kalau mengatakan. yang pasti harus uji lab," jelasnya Jumat (7/10). 

Tatag menyampaikan terkait penyebab gangguan tanaman beragam. Bisa kekurangan zat hara pada tanah dan sebagainya. Setelah ada permasalahan terkait tanaman, dinas sudah langsung kerjasama dengan Laboratorium Penelitian Hama dan Penyakit Tanaman. 

"Ketika ada permaslahan kita lakukan pengujian, hasil uji sudah ada. Itu karena tingkat keasaman yang tinggi. Tingkat keasaman yang tinggi akibat pengolahan tanah yang kurang bagus, pengolahan (ngluku,red) kurang dari 20 cm, " tutur Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen ini.

Perihal kerdil rumput, hanya satu dua kejadian saja. Situasi pertanian masih aman dan tidak mempengaruhi produksi, apalagi sampai 40 persen. 

Kondisi Kabupaten Sragen di bidang pertanian, Luas Areal dan Produksi Padi mencapai 66.595 Hektare. Sedangkan Produksi bisa mendapat 516.329 ton. dia menekankan Penyakit Kerdil Rumput dan 

Kerdil hampa merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman padi yang 

disebabkan oleh Rice ragged stunt virus (RRSV). Hal itu ditularkan secara 

persisten oleh wereng batang cokelat (WBC).

"Cara pengendalian penyakit kerdil rumput dapat dilakukan dengan melalui 

tindakan preventif terhadap tanaman padi atau terhadap faktor penularannya yakni wereng coklat. Tindakan preventif dapat dilakukan dengan cara penanaman 

padi secara serentak, rotasi tanam, penghindaran sumber infeksi, serta 

penggunaan varietas yang tahan terhadap hama," terangnya. (din)


Tinggalkan Komentar

Komentar