Dikeroyok Gerombolan Perguruan Silat,Polres Sragen Buru Pelaku

SRAGEN. Kabarsukowati. – Salah seorang anak menjadi korban pengeroyokan di wilayah kecamatan Sukodono  malam. Korban yakni PMP (Panji Mohammad Prabowo) PMP, 16, mengalami luka cukup parah. Tidak hanya itu, handphone milik korban juga dirampas.

Informasi yang dihimpun, PMP bersama 3 temannya berboncengan sepeda motor Minggu (7/5) sore. PMP saat itu dibonceng rekannya yakni W. Sedangkan dua teman lainnya B dan A berboncengan. Lantas mereka berangkat dari desa Gabugan, Kecamatan Tanon sekitar pukul 15.30.

Mengisi waktu senggang, mereka keliling-keliling menuju Sukodono melewati Desa kecik, Kecamatan Tanon. Namun sampai di simpang empat pasar Sukodono, mereka bertemu rombongan perguruan silat lainnya. Lantas empat orang tersebut dihadang.

PMP menyampaikan kejadian sekitar pukul 16.30. Saat berada di simpang 4 pasar sukodono, mereka bertemu rombongan pesilat IKS sekitar 50 orang. Kebetulan 3 dari 4 orang termasuk korban memakai atribut Perguruan Setia Hati Terate (PSHT). Melihat situasi cukup mengancam dua rekannya yang berboncengan yakni B dan A lolos.

Sedangkan Korban bersama W, berada di belakang mobil. Saat itu korban di bonceng tidak bisa bermanuver. Posisi semakin sulit karena dihadang rombongan sehingga motor jatuh. Lantas saat jatuh tersebut, W memilih lari menyelamatkan diri.

Namun PMP tidak bisa kabur hingga akhirnya dikeroyok. Dia dipukuli beramai-ramai hingga mengalami luka di pelipis, punggung dan tangan. Selain itu ponsel miliknya juga dirampas oleh pelaku pengeroyokan.

”Handpone dirampas yang keroyok, jenisnya Iphone 11. Harga sekitar Rp 10 juta. Itu berhenti setelah dilerai masyarakat di sekitar. Yang mengeroyok nggak tahu, saya diamankan ke Polsek Sukodono sendirian,” ujar salah satu Siswa SMK kelas X ini.

Setelah itu, mereka melaporkan ke polsek Sukodono. Kemudian menindaklanjuti dengan melapor ke Polres Sragen bersama ibunya karena korban termasuk usia anak pada Senin (8/5). Dia berharap Pelaku pelaku pengeroyokan segera ditangkap. Hasil visum menunjukkan ada luka di pelipis kanan, luka punggung hingga berlubang, Memar di kaki.

Terkait Kejadian tersebut Kasat Reskrim Polres Sragen AKP Wikan Sri Kadiono menyampaikan ada tiga laporan terkait kejadian tersebut. Yakni penganiayaan, pengerusakan sepeda motor dan pengerusakan truk. Pihakya menindaklanjuti laporan tersebut dan melakukan pendalaman dari keterangan sejumlah saksi.

”Kalau di lihat dari CCTV di sekitar ada 40an sepeda motor, ada yang berboncengan juga. Bisa jadi sekitar 50 orang rombongan. Jadi ada 3 TKP, pelemparan kaca truk, penganiayaan dan merusak motor milik korban penganiayaan. Selain itu juga diambil handphone milik korban,” jelasnya.

Pihaknya menyampaikan rombongan silat tersebut usai menghadiri acara di Kuwu, Kabupaten Grobogan. Tidak hanya di Sragen, di Grobogan informasinya juga terlibat masalah.

Karena cukup sering terjadi konflik antar perguruan silat, pihaknya menghimbau semua pihak tidak mudah terpancing provokasi. Tetap menjaga kondusifitas di kabupaten Sragen. ”Karena kebanyakan masih usia anak sekolah , jangan sampai terlibat masalah hukum. Apalagi masih sekolah,” ujarnya Selasa (9/5).

Sementara Ketua Ranting Tanon PSHT Sragen, Hermawan Prastowo didampingi humas Ranting PSHT Tanon Dawam, menyampaikan agar ada tindakan hukum. ”Karena negara kita ini adalah negara hukum, kami serahkan penindakan pada penegak hukum. Kita harap pelaku segera ditahan dan diproses hukum,” bebernya.(aza).

Tinggalkan Komentar

Komentar