Dampak Kenaikan Harga BBM, PKL di Taman Kartini Sragen Siap Naikkan Harga Jika Bahan Pokok Ikut Naik

SRAGEN, Kabarsukowati -- Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) akan berdampak pada pergerakan di berbagai sektor seperti harga kebutuhan pokok. Beberapa Pedagang Kaki Lima (PKL) di Taman Kartini Sragen sudah bersiap-siap untuk menyikapi hal ini dengan mengantisipasinya agar tidak rugi.


Salah satu pedagang kaki lima di Taman Kartini Sragen, Mita Rizki, mengaku tercekik dengan kenaikan harga BBM dan ia sudah menaikkan harga jualannya secara bertahap agar pelanggannya tidak kecewa. 

"Jadi naikknya bertahap karena saya sudah banyak langganan kalau langsung naik banyak nanti pelanggannya hilang, lagi pula ayam sekarang naik karena harga BBM naik, beli minyak goreng yang subsidi sekarang tidak ada, telur baru kemarin Rp.28.000 sekarang juga sudah naik jadi Rp.35.000," ujar Mita saat ditemui Kabarsukowati di standnya, pada Selasa, (7/9/2022).

Mita mengatakan akan terus menaikkan harga jualannya apabila harga bahan pokok ikutan naik. Baginya jika tidak menaikkan harga dagangannya otomatis dirinya akan rugi. Ia berharap agar pemerintah tidak terus menerus mencekik rakyat lantaran kasihan terhadap tukang becak karena penghasilannya tidak sebanding dengan pengeluarannya.

"Pasti naik karena untuk belanja juga pakai bensin, tapi tergantung jika harga BBM naik tetapi harga bakan pokok seperti beras dan yang lainnya tidak ikutan naik saya tidak akan menaikkan harga, tapi jika harga BBM naik dan harga pokok juga naik otomatis akan saya naikkan karena kalau tidak begitu saya yang rugi," terangnya.

Sementara pedagang lainnya, Retno Eny, mengaku untuk saat ini dagangannya masih dijual dengan harga standar karena harga bahan pokok belum mengalami kenaikan. Ia juga mengatakan tidak akan menaikkan harga dagangannya lantaran kenaikan harga BBM tidak berpengaruh terhadap dagangannya. 

"Harga jajanan masih standar, saya tidak akan menaikkan harga karena kenaikkan harga BBM," ungkap Retno Eny. (Agustin/magang)


Tinggalkan Komentar

Komentar