Dampak Kemarau Sampai Oktober 35.949 Jiwa Butuh Bantuan Air Bersih


SRAGEN – Musim Kemarau kali ini cukup panjang dan berdampak luas. Kekeringan ini mengakibatkan 35 Desa di 7 Kecamatan masuk wilayah kekurangan air. Selain itu, Kebakaran rumah juga menggila. Data Pamadam Kebakaran, sepanjang tahun sudah terjadi 150 kasus kebakaran di Sragen.  

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen Giyanto, sampai 1 Oktober tercatat ada 10.037 KK atau 35.949 jiwa terdampak kekeringan. Situasi tersebut terbagi dalam 35 Desa, dan yang paling banyak di wilayah Sumberlawang yang mencapai 7 desa.

Lantas distribusi air bersih saat ini sudah tersalurkan lebih dari 1000 tangki. Dengan rincian dari BPBD sebanyak 606 tangki, PMI 192 tangki dan PDAM 214 tangki. ”Belum termasuk bantuan dari komunitas atau dermawan untuk warga yang membutuhkan,” bebernya.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sragen Tomy Isharyanto menekankan kejadian kebakaran untuk musim kemarau ini masih tinggi. Dia menyampaikan kebakaran yang ditangani Damkar Sragen sampai akhir september mencapai 159 kejadian.

Pihaknya menjelaskan 150 kejadian di Sragen dan 9 kejadian bantuan pemadaman di luar Kabupaten  Sragen. Lantas pada musim kemarau ini, pihaknya menjelaskan selalu lebih dari 30 kebakaran setiap bulannya. Dimulai sejak Juli – September saja sudah terjadi 107 kejadian kebakaran. Termasuk kelalaian warga yang membakar sampah.

Tomy meminta masyarakat agar tidak asal asalan saat membakar sampah. Sejauh ini pembakaran sampah cukup signifikan menjadi penyebab kebakaran. ”Tolong pesan himbauan ke masyarakat untuk menghindari pembakaran sampah di sekitar lingkungan yang mudah terbakar seperti barongan, pohon-pohon kering, tebu, dan sebagainya.  kalau harus bakar Sampah ya jangan ditinggal,” tegasnya. (Aza) 

Tinggalkan Komentar

Komentar