Cari Obat Kelemahan UMKM Sragen

SRAGEN, Kabarsukowati – DPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Sragen mulai bertugas dengan kepengurusan yang baru. Pelantikan dilangsungkan Jumat (14/10) lalu di Front One Hotel Sragen. Setelah pelantikan tersebut dihadapkan tantangan yang besar, HIPMI Sragen dituntut mampu mencari solusi lemahnya pemasaran UMKM Sragen.

Ketua HIPMI Sragen, Saifudin menyampaikan pihaknya segera menata internal dan melaunching Sragen Busines School (SBS) ke 13. Kemudian terkait situasi saat ini, agar membantu UMKM, HIPMI menargetkan 2023 nanti bisa menggelar jambore UMKM. ”Kita undang semua pelaku UMKM, semacam bazar. Harapannya mengudang seluruh HIPMI se Jateng sekaligus mengundang investor untuk masuk ke Sragen,” ujarnya.

Dia menyampaikan ada dukungan dari pemda untuk mendongkrak UMKM. Diharapkan dengan dukungan tersebut mampu meningkatkan UMKM Sragen. ”Ini akan menjadi pertama kali, semoga tahun depan terlaksana. Untuk kemarin terkendala masalah pandemi. Kegiatan kita hampir macet total,” bebernya.

Pihaknya menyadari UMKM Sragen punya banyak kelemahan. Salah satu hal yang paling menonjol terkait kelemahan UMKM Sragen yakni soal pemasaran. ”Selama ini kendala masalah pemasaran, dengan ini kita bantu dengan kerjasama HIPMI Kabupaten lain, bagaimana membantu pemasaran UMKM di Kabupaten Sragen,” jelasnya.

Sementara, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menuturkan HIPMI bisa menjadi partner pemerintah untuk mengembangkan UMKM. Saat ini sebenarnya sudah ada beberapa produk UMKM yang sudah masuk katalog jawa tengah. Namun masih sebatas didominasi produk makanan.

”Kita selalu sinergi dengan HIPMI, karena ini aset juga. Kalau masuk katalog, baru sektor produk kuliner saja,” terang Yuni.(aza)

Tinggalkan Komentar

Komentar