Butuh Tambahan Rp 18 Miliar Lagi untuk Cakup Semua Tangen – Jenar


SRAGEN – Musim kemarau ini membuat warga di kawasan Utara bengawan menderita lantaran kekeringan dan kurangnya air bersih. Lantas Pemerintah Kabupaten Sragen melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PDAM Tirto Negoro Sragen membuat penampungan air bersih untuk pelayanan utara bengawan. Namun sayangnya upaya itu belum cukup melayani seluruh wilayah Tangen – Jenar.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengakui musim kemarau yang dilalui ini cukup berat. Namun dengan pembuatan pipanisasi PDAM, bantuan air sudah berkurang. ”Setiap kemarau kita kekurangan air, warga di Tangen Jenar selalu minta air dikirim. Untuk makan  minum tak tercukupi, apalagi yang buat mandi,” ujar Bupati.

Lantas saat ini sudah dibangun penampungan air atau reservoir di Dukuh bulakrejo, Desa Banaran Kecamatan Sambungmacan dan satunya di Desa Dawung, Kecamatan Jenar. Penampungan ini Untuk melayani warga di Jenar, Tangen dan Sebagian Sambungmacan.

Bupati mengaku di Tangen – Jenar ada desa yang belum terlayani untuk kebutuhan air. Khususnya desa di Utara begawan yang letaknya lebih jauh. Lantaran sambungan saat ini mengambil sumber air bersih dari wilayah Sambungmacan.

”Yang belum menyambung misalnya di Kecamatan Tangen ada Desa Jekawal dan Galeh, sedangkan di Kecamatan Jenar ada Desa Jenar, Banyurip.” Terang Yuni.

Pihaknya mengaku ada permintaan warga yang sudah ditanggapi pihak Kementerian PUPR. ”Semoga diajukan anggaran 2024 dan bisa direalisasi,” ujar dia.

Yuni mengakui untuk pendanaan ditanggung beberapa sumber keuangan. Karena dari keuangan daerah maupun dari PDAM tidak mampu. Sumber pendanaan meliputi pinjaman dari Bank Jateng, APBD Sragen, Hibah dari Belanda serta anggaran dari Kementerian PUPR. ”Kalau tidak gotong royong tidak mungkin bisa menjangkau hampir 25 km,” terang Bupati.

Yuni menyampaikan pelayanan sampai utara bengawan sudah diinisiasi sejak 2019. Saat ini sudah menghabiskan anggaran Rp 18, 47 Miliar. ”itupun belum bisa menuntaskan di 2 kecamatan target kita, jenar dan tangen ada beberapa desa. Kalau sampai di Desa Jekawal dan Galeh, lebih panjang lagi pipanya. Nyambung dari Desa dukuh sekitar 20 km. Anggaranya sekitar Rp 18 miliar lagi,” terang dia.

Meski sudah ada layanan air bersih, Yuni mengaku Krisis air bersih belum teratasi semua. Namun sudah mengurangi dampak krisis air bersih yang jumlahnya cukup signifikan. Lantas dengan reservoir ini terlayani 2.100 sambungan rumah di Tangen, Jenar dan sedikit wilayah Sambungmacan.(aza) 

Tinggalkan Komentar

Komentar