Bursa Bupati Sragen, Muncul Usulan Tokoh Parpol dan Non Parpol

SRAGEN, Kabarsukowati – Bursa Bupati Sragen mulai memanas seiring berakhirnya Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg). Sejumlah nama yang santer disebut mulai muncul. Termasuk para politikus yang sudah berkecimpung dalam partai Politik (Parpol) maupun diluar parpol.

Beberapa nama mulai sering disebut dan diperbincangkan. Seperti Ketua DPC PDI Perjuangan Sragen Untung Wibowo Sukowati dan ketua DPD II Golkar Sragen Pujono Elli Bayu Effendi. Tidak hanya 2 nama tersebut, masih ada mantan Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno, Mantan Ketua DPRD Sragen Bambang Samekto hingga mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen Tatag Prabawanto. Bahkan mantan bupati Sragen periode sebelumnya Agus Fatchur Rahman juga banyak disinggung sejumlah kalangan.

Melihat fenomena mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen, Relawan Sragen Nyawiji mencoba menggali arah dukungan masyarakat. Relawan yang digawangi mantan anggota DPRD Sragen Azis Kristanto ini melihat perlunya usulan dari bawah yang harus didengar partai politik.

Lantas, hasil penelusuran tokoh yang berpeluang memimpin Sragen untuk masa mendatang, juga muncul sejumlah nama yang berpeluang. Seperti pegiat sosial Lilik Dwi Laksono atau yang akrab disapa Gogon, kemudian Ketua DPC Gerindra Sragen Wahyu Dwi Setyaningrum, Ketua DPC Demokrat Sragen Budiono Rahmadi, Anggota DPRD Provinsi jawa Tengah Mukafi Fadli, hingga pengusaha/ caleg DPR RI Tri Agus Bayuseno.

Koordinator Sragen Nyawiji, Azis Kristanto menyampaikan pihaknya mengumpulkan sejumlah tokoh masyarakat yang peduli dengan Sragen dari 20 kecamatan. Lantas mereka menyampaikan usulan mereka secara tertulis untuk menjaga kerahasiaan.

”Dengan ini kita harapkan masyarakat Sragen ikut aktif menyuarakan, kira-kira siapa yang akan akan memimpin Sragen untuk 5 tahun ke depan,” ujar Azis.

Pihaknya menyampaikan tidak hanya di tingkat kecamatan, pihaknya akan menggali keinginan dari para tokoh di 208 desa/kelurahan terkait sosok yang tepat dalam memimpin Sragen. ”Ini akan kita haturkan ke partai politik di tingkat DPP. Bahwa masyarakat Sragen menghendaki tokoh yang dikehendaki,” ujarnya.

Karena selama ini rakyat Sragen hanya diberi pilihan pemimpin dari parpol. Lantas pihaknya berharap dengan langkah ini rekomendasi dari masyarakat ke Parpol untuk memberi rekomendasi. ”Termasuk tokoh yang diluar parpol. Kalau parpol cerdik, mestinya parpol mengikuti irama yang diinginkan masyarakat,” ujar dia.

Dia menekankan agar rakyat harus partisipatif dan tidak boleh sekedar menjadi obyek. Karena demokrasi ini hidup yang pada akhirnya yang menentukan adalah masyarakat.(aza).

Tinggalkan Komentar

Komentar