Bupati Resmikan 13 Sumur

SRAGEN, Kabarsukowati. – Pemerintah Kabupaten Sragen meresmikan sejumlah 13 sumur yang dihimpun dari berbagai CSR Selasa (26/9). Bantuan senilai Rp 25 juta untuk tiap sumur tersebut diharapkan mengurangi dampak kemarau di utara bengawan. Namun efektifitas sumur ini belum bisa dikalkulasi.


Peresmian dilangsungkan di wilayah Kecamatan Gesi dan Mondokan. Selain itu sumur lainnya yang sudah beroperasi di wilayah kecamatan Sumberlawang. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan pengurangan dampak kemarau belum dihitung. Namun sebelum ada bantuan sumur, sampai saat ini droping air bersih sudah mencapai 1000 tangki air.

”Kalau dikalkulasi, jika dalam satu tangki Rp 300 ribu, artinya sudah keluar biaya Rp 300 juta. Dengan sumur ini bisa mengurangi droping air,” terang Yuni.

Bupati menekankan sebenarnya sudah ada upaya penanggulangan kekeringan dengan menambahan jaringan PDAM di Tangen dan Jenar. Tapi sumur ini di daerah yang kebetulan jangkauannya jauh dari wilayah PDAM. ”Lumayan bisa dimanfaatkan satu RT. Regulasinya diserahkan ke kelompok masyarakat,” ujarnya.

Dia menjelaskan jika sudah terpasang 25 titik sumur bantuan ini, baru bisa dianlisa dan dihitung. Membandingkan peta kekeringan saat ini dan melihat perubahannya setelah ada sumur bantuan tersebut.

Bupati menekankan untuk kualitas air, dilakukan uji laboratorium. Dia menjelaskan kebutuhan harian sudah teratasi dengan bantuan ini. Lantas tinggal kebutuhan air minum, biasanya masyarakat menggunakan air kemasan isi ulang. ”Disini air mengandung kapur,” terang dia.

Sedangkan jalur pipa ke rumah warga, diserahkan pada kelompok masyarakat (Pokmas). Di Desa Srawung, kecamatan Gesi, sudah ada Pokmas dan jaringan pipa yang tersedia.

Bupati menekankan bantuan disalurkan di 4 kecamatan. Diantaranya Gesi, Sumberlawang, Mondokan dan Tangen. Kecamatan Gesi dibuat 8 titik dari 4 Desa. Kemudian di Kecamatan Mondokan ada 1  titik untuk satu desa. Lantas Sumberlawang ada 4 titik di 4 desa. Bupati juga berpesan untuk menanam pohon demi memelihara cadangan air.

Sedangkan Direktur PDAM Tirtonegoro Sragen Hanindyo Heru Pratikno menyampaikan untuk cadangan air dicari cekungan yang terbesar. Pihaknya meyakini bisa bertahan 3-4 tahun. ”Dalamnya mencapai 80 meter, jadi tidak mengganggu sumur eksisting milik warga,” ujar dia.

Bantuan senilai Rp 25 juta tiap sumur ini sampai pada tandon. Pihaknya menjelaskan sudah membantu 6 lokasi sumur. Sedangkan 7 sumur lainnya dari berbagai pihak.(aza).

Tinggalkan Komentar

Komentar