Blangko E-KTP Kosong, begini Solusi Disdukcapil Sragen


SRAGEN, Kabarsukowati - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen terpaksa menunda pencetakan Kartu Tanda Penduduk elektronik (E-KTP). Sebab, blangko E-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, kembali mengalami kekosongan.

Plt Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Sragen, Adi Siswanto, mengatakan kekosongan blangko E-KTP terjadi beberapa hari terakhir dikarenakan kuota dari pusat sepenuhnya belum teroganisir jumlah permintaan yang membludak setiap daerah. Kekosongan itu terjadi karena stok blangko di pusat (Kementerian) juga menipis.

"Sekarang blangko KTP di Dindukcapil Kabupaten Sragen memang benar-benar kosong. Tapi nanti kalau stok sudah ada, baru bisa terpenuhi semua, karena kita ambil di pusat dan ketersediaan terbatas," ucap Adi saat temui Kabarsukowati, Selasa (8/8/2023).

Kendati demikian, pihaknya kini sedang berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mendapatkan stok blangko E-KTP.

Ia berharap pengadaan stok blangko KTP bisa terisi setelah ada perubahan anggaran 2023.

"Sementara ini kami dapat stok 300 keping. Semoga akhir Agustus atau awal September 2023 bisa diterima," ujarnya.

Ia menjelaskan stok yang ada akan diprioritaskan untuk mencetak E-KTP baru, bagi yang sudah tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024.

Adapun yang sudah pernah memiliki (merekam) E-KTP direkomendasikan memakai Identitas Kependudukan Digital (IKD).

"Jumlah wajib KTP atau orang yang masuk DPT tapi belum punya KTP sekitar 3.500 orang. Jika ditambah warga yang melakukan perubahan data dan perpindahan penduduk, maka dibutuhkan sekitar 10 ribuan keping blangko sampai akhir tahun," katanya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bagi warga yang mau mengurus KTP dan membawa HP maka dianjurkan mendaftar IKD.

Sedangkan bagi warga yang tidak membawa HP maka diberikan cetakan biodata kependudukan atau surat keterangan (suket) kependudukan.

Terpisah, Mulyanto (34), warga Kecamatan Jenar yang akan mengurus E-KTP di Dindukcapil Kabupaten Sragen, terpaksa harus pulang dengan tangan kosong.

Ia menilai kekosongan blangko E-KTP cukup membuatnya kesulitan dalam mengurus fasilitas umum.

"Ya ribetlah kalau blangko KTP kosong. Apalagi saya mau memperbaharui untuk persyaratan lain-lain, tetapi malah terkendala blangko kosong," ucapnya.

Mulyanto pun berharap ketersediaan blangko E-KTP bisa segera terisi. (San)

Tinggalkan Komentar

Komentar