Bencana Kekeringan Meluas di 7 Kecamatan

SRAGEN, Kabarsukowati – Bencana kekeringan di Kabupaten Sragen kini semakin meluas. Sebelumnya hanya 6 kecamatan, lantas pertengahan September ini menjadi 7 kecamatan. Kecamatan terakhir yang masuk zona rawan air bersih adalah Kecamatan Sukodono.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, wilayah masuk wilayah kekeringan, meliputi Kecamatan Miri, Sumberlawang, Mondokan, Gesi, Jenar dan Tangen.  Kemudian baru-baru ini sebagian wilayah Sukodono masuk peta kekeringan imbas kemarau panjang. 

”Hari ini Sukodono sudah mulai kita droping air bersih. Kemarin-kemarin belum tapi hari ini Sukodono sudah. Jadi totalnya 7 kecamatan masuk wilayah kekeringan sekarang ini,” ungkap Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sragen Danang Hermawan, Rabu (13/9).

Danang menyebutkan dari 7 kecamatan masuk zona kekeringan itu terjadi di 28 desa dan 78 Dukuh. Sementara Kepala Keluarga (KK) terdampak kekeringan itu mencapai ribuan. ”Secara keseluruhan itu ada 6.920 KK. Ini belum masuk wilayah Sukodono yang dilakukan droping hari ini,” ujar Danang. 

Danang menyampaikan, saat ini keluarga terdampak kekeringan ini sebagian besar mengandalkan air bersih dari droping yang dilakukan BPBD, dan stakeholder. Dia menyebutkan per Selasa 12 September 2023 BPBD sudah mengirimkan 390 tangki air bersih ke wilayah kekeringan. Sebanyak 390 tangki itu hanya dari BPBD saja, itu mulai Juni 2023 sampai saat ini. Itu bantuan APBD melalui BPBD. Belum dihitung bantuan dari PMI, PDAM dan relawan,” ujar Danang.  (Aza)

Tinggalkan Komentar

Komentar