Belasan Warga Kena Investasi Bodong, Nilainya mencapai Miliaran

SRAGEN, Kabarsukowati. – Belasan warga diduga kena tipu investasi bodong yang nilainya mencapai miliaran. Para korban mempercayakan uangnya untuk usaha berkaitan dengan fashion salah seorang warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo dengan inisial N (Nika). Namun setelah banyak menyumbang modal, keuntungan yang dijanjikan tak ada kejelasan.

Infomasi yang dihimpun, nilai investasi tersebut lebih dari Rp 2,7 miliar. Bahkan ada warga yang menginvestasikan uangnya mencapai Rp 1,2 miliar. Beberapa warga lain juga menginvestasikan ratusan juta.

Salah satu korban S (Sadiyem), warga dukuh Nglebak, Desa Sidoharjo menyampaikan pertama kali memberikan modal Rp 200 juta pada Januari 2023 ini. Pada investasi pertama tersebut, berjalan lancar dan Februari dikembalikan. Lantas Kembali meminta modal Rp 200 juta. Kemudian pada saat Ramadan lalu juga meminta tambahan modal Rp 300 juta. Menjanjikan paling lambat 10 hari sudah ada keuntungan.

S menyampaikan saat ini uangnya yang belum kembali mencapai Rp 550 juta. ”Sampai sekarang nggak kembali, ketika diminta hanya dijanjikan saja,” ujarnya.

Demikian juga (P) Purnawati, sudah mulai kerjasama pada November 2022. Dia menyampaikan punya hubungan baik dengan Ibu terduga pelaku investasi bodong N. Pihaknya dijanjikan bagi hasil untuk usaha konveksi yang dijalankan. ”Setelah ketemu Ibunya, saya Tranfer, saya nggak mikir yang nggak-nggak, pertama tranfer Rp 30 juta. Selang berapa hari dikembalikan sekalian feenya. Terus yang kedua 5 Desember, ditawari order lagi saya kirim Rp 40 juta,” ujarnya.

Namun transfernya berkelanjutan dengan alasan banyak order. Seperti Mukena, sajadah dan sebagainya sampai total Rp 150 juta. Dari nilai tersebut baru dikembalikan Rp 10 juta. Kemudian dia menagih setoran fee. Dia kemudian diberi Rp 10 juta dari suami N, didalamnya termasuk utang dan uang arisan.

Lantas saat mulai macet, dia mulai merasa janggal. P mengaku tidak mengetahui perangkat usaha yang disebutkan. Seperti pabrik usaha konveksi, gudang dan sebagainya. ”Kadang dikirimi foto, saya juga percaya saja, nggak ada kepikiran niat jelek,” terangnya.

Korban lainnya SA (Septiana) menyampaikan dirinya sempat diyakinkan terduga N. Pertama kali kerjasama berjalan lancar. Lantas dia ikut investasi lagi sampai Mei 2023. Pihaknya menyetor secara bertahap hingga Rp 410 juta. Namun sampai saat ini tidak kembali. ”Kita sempat minta tolong ke bu Lurah, habis lebaran, juga ada saksi dari kepolisian,” tandasnya.

Sementara Kades Sidoharjo, Titik Saptawati mengaku terkejut dengan nilai investasi yang besar tersebut. Pihaknya sejauh ini hanya mengetahui ada 4 orang warga Desa Sidoharjo dan 1 Orang warga Singopadu yang mengadu. Tapi tidak memungkiri ada warga luar daerah yang juga setor modal ke N. ”Saya juga kaget Nggak laporan resmi ke saya, saya sarankan ke kepolisian,” terangnya.

Pihaknya menyampaikan tidak ada perangkat usaha milik N di wilayah Sidoharjo. Termasuk juga tidak ada ijin apapun perihal usaha yang dijalankan. ”Di Sidoharjo nggak ada gudang dan semacamnya, kalau besar semestinya ada ijin untuk gudang, konveksi dan semacamnya, ini tidak ada,” terangnya.

Menurut Titik, N sendiri bekerja sebagai salah satu Guru Wiyata Bhakti (WB) di Salah satu SD. Selain itu di rumahnya juga membangun kolam renang. Namun terpantau mangkrak. Pihaknya juga sudah bertemu dengan N, lantas pengakuan N alasannya juga ditipu orang. ”Kalau detailnya Saya juga tidak tau kronologi perjanjian dengan para korbannya. Sebenarnya warga saya juga baik, selama dikembalikan, dicicil juga nggak papa,” ujarnya.

Terpisah, Kapolsek Sidoharjo, AKP Harno saat dihubungi menyampaikan laporan tersebut ditangani Polres Sragen. Lantaran meski banyak yang dirugikan warga sidoharjo, namun transaksi perbankan banyak diluar wilayah Sidoharjo.(aza).

Tinggalkan Komentar

Komentar

  • Intan claudia marista
    Rabu, 27 September 2023
    Jangan mudah terlalu kenal sama orang lain mulai saat ini harus berhati hati