Belajar Percaya Diri dan Berbagi dalam Peringatan Hari Kartini

SRAGEN, Kabarsukowati.id – Ada pemandangan yang berbeda di kompleks PG, TK, dan SD Elim Sragen pada Senin (22/4). Terlihat guru dan murid-murid PG dan TK mengenakan pakaian adat Indonesia dan profesi.


Sedangkan, murid-murid SD mengenakan baju atau rok batik. Mereka mengikuti apel pagi yang dipimpin oleh Sri Mulyati, S.Pd., Kepala SD Elim Sragen. Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan pentingnya mengetahui sejarah dan menghargai perjuangan Ibu Kartini.

“Kita harus tahu tentang sejarah dan perjuangan Ibu Kartini bagi kaum wanita dalam rangka mewujudkan kesetaraan dengan kaum pria, khususnya dalam bidang Pendidikan. Di dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu terus belajar secara rajin,” papar Yati.

“Sadarilah bahwa hak-hak kaum wanita yang kita peroleh sekarang, pada waktu itu diperjuangkan dengan susah payah oleh Ibu Kartini. Maka, baik kaum pria dan wanita, perlu berkompetisi atau bersaing secara sehat dan positif dalam hal belajar,” imbuhnya.

“Pesan dan harapan saya kepada orangtua dan anak-anak: kita harus bersungguh-sungguh menghargai perjuangan Ibu Kartini dan mewujudkan pendidikan yang terbaik sehingga generasi penerus bangsa Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain. Mari wujudkan Indonesia menjadi negara maju dan berhasil!” pesannya. 


Setelah apel pagi, kegiatan selanjutnya adalah menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini, berdoa, makan bersama dan tukar kado per kelas. Hal ini dilakukan untuk mengucap syukur atas berkat Tuhan bagi Bangsa Indonesia serta menghayatiperjuangan Ibu Kartini.

Nathaniella Vallerie Kinasih, murid kelas lima, mengaku senang dengan kegiatan-kegiatan yang diadakan di sekolah. Dia berharap, dengan mengenang perjuangan Ibu Kartini, dirinya dapat meraih cita-citanya. Dia juga ingin agar kegiatan-kegiatan seperti ini diadakan lagi di tahun-tahun mendatang.

“Saya senang karena bisa merayakan Hari Kartini bersama guru dan teman-teman. Harapan saya: ketika besok besar, saya dapat mencapai pendidikan yang tinggi dan meraih cita-cita,” kata Kinan.

“Saya juga mendapatkan pembelajaran yang penting. Melalui apel pagi, kita kembali mengenang Ibu Kartini sebagai pejuang emansipasi wanita Indonesia. Dengan acara tukar kado, kita dapat belajar tentang kebersamaan dan saling berbagi. Harapan saya: kegiatan-kegiatan positif seperti ini dailaksanakan lagi tahun depan,” pungkasnya.

Kristin Yunita Hadiarumiyati, Kepala PG dan TK Elim, mengatakan bahwa setelah apel pagi Bersama SD, murid-murid PG dan TK mengikuti kegiatan fashion show dan makan bersama. Tema yang diangkat adalah mengenal berbagai macam pakaian adat Indonesia dan profesi.

“Setelah apel pagi bersama kaka-kakak SD, murid-murid PG dan TK melaksanakan kegiatan fashion show. Kali ini, tema yang diusung adalah mengenal maca-macam pakaian adat Indonesia dan juga profesi atau pekerjaan,” tutur Arum.

Ia menambahkan jika poin-poin penilaian fashion show adalah kreatifitas orangtua dan keberanian atau rasa percaya diri anak.

“Dalam fashion show ini, kita mau melihat sejauh mana kreatifitas para orangtua dalam mendukung putra-putrinya. Selain itu, rasa percaya diri dan keberanian anak untuk tampil di depan banyak orang perlu kita beri ruang seluas-luasnya. Anak-anak terlihat senang dan bangga dengan kostumnya masing-masing. Orangtuapun bahagia melihat putra-putrinya melenggak-lenggok mengikuti musik fashion show. Merekapun turut mengabadikan moment istimewa ini dengan HP-nya masing-masing,” katanya.

“Saya berpesan agar anak-anak harus selalu mengingat perjuangan Ibu Kartini dalam mewujudkan emansipasi dan kesetaraan wanita dengan pria. Selain itu, anak-anak perlu selalu giat belajar demi meraih cita-cita mereka,” pungkasnya.

Ayu Sally, orangtua murid TK A, sangat mendukung kegiatan-kegiatan tersebut. Ia berpendapat bahwa inilah waktu yang tepat bagi semua warga sekolah untuk mengenang perjuangan Ibu Kartini. Tak ketinggalan, ia juga mengapresiasi pihak sekolah yang melibatkan orangtua untuk ikut andil dalam mempersiapkan kostum terbaik bagi putra-putrinya.

“Sebagai orangtua, saya sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini. Semua warga sekolah diajak kembali mengingat dan mengenang perjuangan Ibu Kartini demi terwujudnya kesetaraan antara kamu Wanita dan pria. Ini juga saat yang tepat bagi orangtua untuk terlibat secara aktif dalam memilih dan menyiapkan kostum terbaik bagi putra-puti mereka. Saya sendiri memilih kebaya, pakaian adat Jawa tengah, sebagai kostum anak saya,” papar Sally.

“Fashion show ini juga mengasah keterampilan dan rasa percaya diri anak-anak saat tampil di hadapan banyak orang. Banyak ekspresi dan tingkah lucu serta polos anak-anak yang bergaya sesuai dengan irama music iringan,” pungkasnya. (Dhama)

Tinggalkan Komentar

Komentar