Apresiasi Tingkat Imunisasi Sragen, HKN Provinsi Jateng dipusatkan di Bumi Sukowati

SRAGEN, Kabarsukowati – Puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-58 Provinsi Jawa Tengah, dipusatkan di kabupaten Sragen Rabu (30/11). Salah satu pertimbangan yakni apresiasi kinerja Pemkab Sragen dalam bidang kesehatan. Salah satunya tingkat imunisasi anak yang dinilai melampaui capaian provinsi.

Pelaksanaan peringatan HKN Jateng digelar di  Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS). Lantas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng dr. Yunita Dyah Suminar menyampaikan banyak inovasi kesehatan yang dilakukan. Salah satu Peran dr. Hargiyanto Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen.

Belum lagi bupati Sragen yang juga seorang dokter sangat perhatian pada dunia kesehatan. ”Kepa,la daerah yang punya konsen pada kesehatan, hampir pasti permasalahan kesehatan bisa diatasi. Hal ini bisa diatasi,” ujar Yunita.

Dia menjelaskan saat ini capaian imunisasi untuk anak di Provinsi juga dinilai baik. Imunisasi measles dan rubella (MR) sudah tercapai 98 persen di Jawa Tengah dari target 95 persen. Kemudian Imunisasi IPV dan DPT dari target 80 persen sudah tercapai 98 persen. ”Disini Sragen juara, diatas rata-rata jawa Tengah, maka dipilih kegiatan HKN disini,” terang Yunita.  

Namun pihaknya berpesan terkait Sinergi Transformasi Sistem Layanan Kesehatan yang ditekankan Kemenkes saat ini adalah sistem pelayanan kesehatan primer. Upaya pelayanan digeser dari kuratif rehabilitatif menjadi promotif preventif. Yakni mengutamakan pencegahan penyakit, dibanding harus mengobati.

Langkah yang perlu dengan memberdayakan Posyandu kader kesehatan menjadi garda terdepan dalam upaya kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit. ”Misalnya melakukan imunisasi dan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk,red). Karena pencegahan penyakit menjadi cara termurah,” jelasnya.

Dia mengingatkan jika orang datang ke rumah sakit dalam keadaan sakit, maka termasuk upaya kuratif yang mahal. ”Misal orang terkena diabetes, stroke atau serangan jantung, maka biaya pengobatannya mahal. Berbeda jika ada upaya pencegahan dengan berolahraga teratur, makan teratur dan istirahat cukup, maka bisa terhindar dari penyakit,” terang Penjabat Bupati Cilacap ini.

Sementara dalam kesempata itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng Sumarno mengungkapkan meski layanan kesehatan itu gratis karena adanya BPJS, namun masyarakat harus mengutamakan pencegahan penyakit. ”Kader kesehatan maupun posyandu sebagai ujung tombak kesehatan harus diberdayakan, karena sangat berperan dalam mencegah penyakit,” ujarnya mewakili Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.(aza)




Tinggalkan Komentar

Komentar