Antri Lama, Penerima BLT Pelaku Transportasi Nyaris Ricuh


SRAGEN, Kabarsukowati – Ratusan pelaku Ojek Online (ojol) becak, sopir, dan sejumlah profesi transportasi menerima bantuan langsung tunai (BLT) penanganan dampak inflasi. Mereka dikumpulkan dalam Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Senin (12/12). Sayangnya lambatnya pelayanan sempat membuat penerima geram dan frustasi.


Acara penerima sedianya dimulai sekitar pukul 07.30. Namun penerima diminta untuk datang lebih awal. Sehingga ada sebagian sudah tiba dan menunggu di lokasi sekitar pukul 05.30. Berharap bisa segera menerima bantuan dan kembali beraktifitas.

Namun karena banyaknya orang dan harus menjalani prosedur, mereka harus menunggu lebih lama dan baru rampung sekitar pukul 10.00. Dalam proses tersebut, nampak ada penerima yang sudah kehilangan kesabaran dan berteriak meluapkan kekecewaan pada panitia.


Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sragen dr. Finuril Hidayati menyampaikan penerima BLT masing-masing sejumlah Rp 300 ribu bagi pelaku jasa transportasi. Lantas dalam kesempatan itu dari Dinsos membagikan 860 BLT. Sedangkan para supir angkutan umum yang dikoordinir dari Dinas Perhubungan (Dishub) kabupaten Sragen 138 penerima berupa voucer Bahan Bakar Minyak (BBM) senilai Rp 300 ribu.

”Kalau dari kami mendapat pelaku transportasi data dari Dishub 1000 orang. Selanjutnya disandingkan dengan data beragam bantuan lain seperti BLT BBM, jadi mereka menerima ini valid<” jelasnya.

Finuril menjelaskan dalam pembagian ini juga melibatkan PT. Pos. Pihaknya juga mengakui ada evaluasi karena penerima mengeluhkan lamanya pembagian. ”Penerima kita jadikan satu disini, harus antri sekian banyak. Karena harus dicocokkan data dan anggaran yang keluar harus dipertanggungjawabkan. Sebenarnya 1 orang bisa 1 menit, hanya menunjukkan ktp, kemudian di foto dan menunjukkan undangan. Tapi antrinya ratusan orang,” terangnya.

Pihaknya menyampaikan sudah menyiapkan 10 meja layanan. Dari Kantor pos dibantu TKSK, Tagana dan sebagainya. Namun memang masih butuh waktu. ”Mereka datangnya sepagi mungkin inginya segera menerima, tapi dipanggil satu persatu. Sudah benar kita minta pagi, tapi memang perlu antri,” terangnya.

Pihaknya menyampaikan bagi penerima yang belum mengambil, bisa disalurkan dengan mendatangi kantor pos terdekat. Namun batas waktunya mepet, karena administrasi harus selesai sebelum 21 Desember.

Sementara Koordinator Ojol, Totok Samanto menyampaikan terima kasih pada pemerintah dengan bantuan tersebut. Karena BLT yang diberikan meringankan pekerja transportasi seperti ojol. ”Alhamdulillah cukup Rp 300 ribu,” ujarnya.

Totok mengkritisi pelayanan dari panitia yang perlu diperbaiki. Sebelumya rencana penerima datang, absen dan mendapatkan bantuan. Namun ketika penerima sudah datang cukup banyak, panitia belum siap.

Dia menyampaikan untuk jumlah pelaku ojol bisa mencapai 500 orang se kabupaten Sragen. Lantas ada sekitar 10 persen yang belum tersentuh bantuan. ”Tahun depan kita update lagi ke Dishub,” ujar dia.(aza)

Tinggalkan Komentar

Komentar