Aksi Bergizi di Sekolah, Puskesmas Kedawung 1 Berikan Pengertian Cegah Anemia

KEDAWUNG. Kabarsukowati. -- Puskesmas Kedawung 1, Sragen, melaksanakan kegiatan penyuluhan yang digelar di Aula SMK Negeri 1 Kedawung Sragen. Kamis (14/9/2023).

Turut serta dalam kegiatan yang mengusung tema “Aksi Bergizi Di Sekolah” Dalam upaya mencegah stunting, Tenaga medis  memiliki peran penting dalam memantau serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Mereka bekerja sama dengan sekolah untuk memberikan pemantauan rutin terhadap pertumbuhan serta memberikan edukasi kepada Siswi SMK Negri 1 Kedawung tentang pentingnya gizi seimbang dan perawatan anak. Tenaga medis melakukan kolaborasi bersama dengan SMK untuk bersama-sama memberantas stunting. Tenaga medis Melakukan Edukasi mengenai Stunting, pentingnya ASI Ekslusif, Program Ibu Hamil dan Kunjungan Ke Faskes. Tenaga medis juga turut serta membersamai kegiatan pemeriksaan HB  dan pemberian  obat tambah darah.


Menurut dr. Agus Sukaca, penyuluhan ini telah mendapat dukungan dari pihak sekolah. Kepala Puskesmas Kedawung 1 ini juga menambahkan, adapun tujuan dari penyuluhan ini menurutnya guna mencegah stunting, memberikan teori tentang produksi, sehingga nanti jangkauannya keluarga sudah hamil sehingga bisa mengetahui kondisi Ibu atau bayinya.

"Para remaja memiliki peranan penting dalam pembangunan dan perkembangan suatu bangsa, sebab remaja yang sehat merupakan investasi masa depan. Salah satu masalah kesehatan yang menjadi beban pada remaja, khususnya remaja putri adalah anemia," beber dr. Agus Sukaca.


Dikatakan Kepala Puskesmas ini, Anemia merupakan kondisi penyakit yang ditandai dengan kurangnya sel darah merah dalam tubuh sehingga menyebabkan kondisi lelah, letih, lesu dan berdampak pada produktivitas penderita.

"Disamping itu, remaja putri yang mengalami anemia berisiko lebih besar melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR) dan stunting," ungkapnya.


Berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan pada beberapa siswi di SMK Negeri Kedawung, Suharto, A.Md. Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) mengungkapkan, hampir semua siswi tidak mengerti mengenai pencegahan anemia pada remaja putri. Selain itu, siswi juga mengatakan bahwa kebiasaan hidup seperti lebih sering makan jajanan, kurangnya makan sayur-sayuran, serta banyak sekali temuan minum-minuman es teh.

"Padahal kondisi kekurangan gizi berupa zat besi merupakan salah satu penyebab utama anemia. Hal ini disebabkan asupan gizi yang tidak optimal (khususnya sumber zat besi), kebiasaan minum teh saat makan, dan kurangnya aktifitas fisik," ujarnya.


Untuk itu, lanjut Suharto, remaja putri membutuhkan lebih banyak zat besi ketika masa pertumbuhan dan ketika terjadi kehilangan darah, seperti menstruasi, sehingga, remaja putri lebih berisiko tinggi mengalami anemia karena defisiensi zat besi. 

"Oleh karena itu, kurangnya pengetahuan remaja untuk mencegah anemia menyebabkan penyuluhan ini sangat dibutuhkan di sektor lingkungan sekolah," bebernya.

Dipercaya sebagai Ketua Pelaksana Gizi, Suharto juga mengatakan jika kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik.


Akibatnya, kata Suharto, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.

"Penanggulangan dan pencegahan anemia pada remaja dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut, seperti meningkatkan asupan makanan sumber zat besi, suplementasi zat besi dengan mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD), meningkatkan konsumsi buah dan sayur sebagai sumber vitamin C, meningkatkan konsumsi sumber protein hewani, menghindari konsumsi teh dan kopi saat makan atau saat mengkonsumsi TTD, berolahraga atau beraktifitas fisik secara rutin," kata Suharto. 


Sedangkan penanganan terhadap anemia menurut Suharto, dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara farmakologi dan non farmakologi.

"Penanganan secara farmakologi dengan menggunakan tablet (Fe), tetapi cara ini sering tidak disukai karena sering menimbulkan mual dan muntah karena bau besi. Oleh karena itu diperlukan terobosan sehat dan aman dengan mengkonsumsi buah bit (Beta vulgaris). Buah bit kaya akan zat gizi yang dibutuhkan untuk pembentukan dan pematangan sel darah merah. Buah bit memiliki banyak kelebihan bagi kesehatan maupun pengobatan. Buah bit (Beta Vulgaris) memiliki kandungan asam folat sebesar 108 mg, dan vitamin C sebesar 43,0 mg," ujarnya. 

Diakhir ucapannya, Suharto mengatakan bahwa Buah bit (Beta Vulgaris) adalah salah satu buah yang sering digunakan sebagai pewarna alami untuk berbagai jenis makanan, kaya akan folat yang ampuh untuk mencegah penyakit jantung dan anemia. Khasiat buah bit antara lain dapat mengatasi gangguan hati dan kantung empedu, menghancurkan sel tumor dan sel kanker, memperkuat fungsi darah dan mengatasi anemia, memproduksi sel-sel darah, menurunkan kadar kolestrol jahat, membersihkan dan menetralkan racun didalam tubuh, memperkuat sistem peredaran darah dan sistem kekebalan, melawan infeksi dan radang, mengatasi masalah batu ginjal dan memberi tenaga dan menyeimbangkan tubuh. (San)

Tinggalkan Komentar

Komentar