13 Kades Dilantik, Bupati Pesan 3 Perkara

SRAGEN, Kabarsukowati – Pemerintah Kabupaten Sragen melantik sejumlah kades pada tahun ini. Lantas dalam kesempatan tersebut, bupati berpesan bagi mereka yang baru saja dilantik. Yakni terkait tanggungjawab anggaran, pemahaman terkait aturan dan loyalitas.


Pelantikan digelar di pendopo Rumah dinas pada Jumat (29/12) ini untuk 10 Kepala Desa (Kades) dan 3 Kades PAW yang terpilih beberapa waktu lalu. Pada kesempatan itu Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati berpesan 3 hal yang harus dipegang kades yang dilantik. Pesan itu sebagai Bekal mengemban tugas dan amanah masyarakat desa masing-masing.

Pertama, Yuni mengingatkan untuk tanggungjawab yang harus dilaksanakan sepenuh hati. Melihat proses pilkades penuh dengan dinamika dan lika liku, bersyukur bisa terselesaikan dengan baik. Lantas Perlu diingat, amanah janji perlu diwujudkan pada masyarakat.

”Tidak menutup mata, jadi kades butuh dana, dan uang. Kades harus sadar, bahwa setiap uang yang dikeluarkan untuk meraih simpati masyarakat. Harus diniatkan untuk sedekah. Jangan cari balen. Jangan dihitung jumlah yang dikeluarkan. Tidak akan mungkin akan kembali, diingat jadi shodaqoh dan mengharap ganti rugi. Anggap setelah menjabat itu sudah lunas,” ujar Yuni.

Dia Kemudian juga mengingatkan tupoksi tugas hak kewajiban Kades PAW meneruskan Kades yang berhalangan tetap. Bagi kades terpilih, jangan lupa terus sambang, layat dan Jagong. ”Kades harus jadi pamong. Jangan keluhkan bersinggungan dengan masyarakat,” ujar dia.

Pesan Kedua, Pelajari undang-undang aturan dengan benar. Kades harus belajar, jangan sampai dibohongi perangkat desa.  Yuni meminta Kades harus lebih pintar, karena puncak pimpinan tertinggi.

Dia juga menyesalkan sampai mengeluarkan keputusan memberhentikan kades Pungsari karena buta aturan.”Saya tidak mau lagi tanda tangan sebuah SK untuk memberhentikan kades karena tidak memahami aturan yang berlaku,” terang Yuni.

Dia mengakui selama 7 tahun menjabat baru sekali ini memberhentikan kades. Sehingga kades harus pahami tanggungjawab dan Tupoksi masing-masing.

Kemudian pihaknya mengingatkan dana transfer ke desa semakin besar setiap tahun. Karena membangun harus mulai desa, dan saatnya Kades paham IT dan berjalan dengan sistem. Desa harus punya penghasilan sendiri melalui potensi.

Beberapa desa punya PAD cukup tinggi, semua harus bisa menggali potensi tersebut. Tetapi jangan sampai terjerat kasus hukum karena tak paham regulasi.

Lantas dia menegur kades yang kurang tertib dalam hal administrasi. ”Beberapa kali kades sepelekan anggaran BKK (Bantuan Keuangan Khusus), apabila BKK 2023 tidak clear, pada 2024 desa itu tidak dapat BKK saya nggak peduli,” serunya.

Pesan ketiga, bupati meminta loyalitas kades adalah harga mati yang tidak boleh ditawar. Pasangan suami istri harus mendukung sepenuhnya.  Suami atau istri kades tak perlu direcoki hal yang tidak perlu karena tugas kades berat.(aza).

Tinggalkan Komentar

Komentar