Puskesmas Masaran 2 Luncurkan Inovasi Gemilah

MASARAN, Kabarsukowati – Puskesmas Masaran 2 Kecamatan Masaran membuat inovasi kesehatan gerakan memilah sampah (GEMILAH). Gerakan pilah sampah merupakan lanjutan dari gerakan minim sampah yang sudah terlihat masif di masyarakat guna memastikan sampah yang tidak terkurangi dapat dipilah, dikumpulkan dan diangkut ke tempat pengolahan dan pemrosesan akhir.

Fahmi Haryanto, SKM petugas kesehatan lingkungan Puskesmas Masaran 2 mengatakan jika Inovasi ini dilatarbelakangi adanya capaian indikator kinerja di penilaian Kesehatan lingkungan semester 1 tahun 2022.

Fahmi Haryanto mengatakan jika capaian keluarga yang menglola sampah rumah tangga baru mencapai 49,87% dan capaian persentase desa STBM di wilayah kerja puskesmas masaran 2 masih 0%.

“Tujuan umum inovasi ini untuk mengurangi timbunan sampah masyarakat di wilayah Puskesmas Masaran 2,” kata petugas Puskesmas Masaran 2 tersebut.

Sedangkan tujuan khusus yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah sehingga masyarakat memilah sampahnya dengan baik dan benar. Selanjutnya inivasi ini juga bertujuan tercapainya STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)di  wilayah Puskesmas Masaran 2.

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.

Adapun sampah apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan bahaya penyakit seperti penyakit DBD, cacingan, diare dan disentri.

Selanjutnya pemegang program kesehatan lingkungan Puskesmas Masaran 2, Endang Pasopati mengatakan jika kegiatan inovasi ini dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan monitoring.

“Inovasi kami merupakan gerakan untuk memilah sampah dimana kegiatannya dilakukan dalam bentuk sosiaslisasi dan monitoring pelaksanakan pemilahan sampah,” ungkap Endang Pasopati.

Sosialisasi ini dilakukan dengan mengkoordinasikan dengan kader Kesehatan daerah setempat dalam pelaksanaan ini dilakukan uji coba untuk melakukan bagaimana cara memilah sampah yang tepat. Sedangkan monitoring dengan melihat secara langsung keadaannya seperti apa di percontohan desa tersebut. Selanjutnya hasil monitoring ini dievaluasi apakah desa melaksanakan kegiatan sesuai inovasi yang ada.


“Warga masyarakat binaan Puskesmas Masaran 2 diharapkan untuk memilah sampah dengan benar demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat,” tambah Endang Pasopati.

Sementara itu dr Any Susilowati kepala Puskesmas Masaran 2 menjelaskan jika dengan adanya program STBM di wilayah Puskesmas 2 belum ada percontohan desa STBM. Hal ini terkendala pilar keempat yaitu pengolahan sampah rumah tangga.

“Harapan kami dari program ini insyaallah bisa merubah kebiasaan masyarakat untuk hidup sehat dan bersih dengan memilah sampah dari rumah tangga,” kata Kepala Puskesmas Masaran 2 tersebut.

Kegiatan ini diharapkan bisa memenuhi pilar desa STBM sehingga bisa terwujud dan masyarakat hidup dengan bersih dan sehat. (edi)

 

Tinggalkan Komentar

Komentar