Pemerintah Desa Bandung Ngrampal Sabet Perhatian dengan Kelas Parenting untuk Ibu Balita

NGRAMPAL, Kabarsukowati - Pada Jumat (17/11), Pemerintah Desa Bandung, Ngrampal, memukau warganya dengan menggelar kelas parenting khusus bagi ibu balita di Balaidesa Bandung. Kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk dukungan, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam memberdayakan ibu-ibu muda di desa tersebut.

Acara dibuka dengan penuh semangat oleh Pelaksana Tugas (PJ) Kepala Desa Bandung dan dihadiri oleh pendamping desa, kader posyandu, serta perwakilan ibu balita. Suasana hangat segera tercipta di dalam ruangan, menciptakan atmosfer yang nyaman dan mendukung proses pembelajaran.

Narasumber utama dalam kelas ini adalah ST Infiroh Alfaridah, seorang ibu rumah tangga yang juga seorang aktivis perempuan, anak, dan kaum disabilitas. Dengan penuh kehangatan, beliau menyampaikan tips dan pola asuh yang baik kepada anak-anak, menyoroti peran penting orang tua dalam membentuk karakter dan perkembangan anak sejak dini.


Sarsito, pimpinan Yayasan Anagata Merapi dari Boyolali, turut meramaikan acara dengan memberikan materi tentang cara memberikan permainan yang mendidik bagi balita. Selain itu, beliau juga membagikan strategi untuk meminimalisir penggunaan gadget bagi balita, mendukung perkembangan mereka secara lebih holistik.

Tak hanya itu, Sarsito juga mengajak para ibu untuk aktif mengenali bakat anak-anak sejak dini. "Setiap anak memiliki potensi unik. Penting bagi kita sebagai orang tua untuk mengenali bakat mereka sejak awal, sehingga kita dapat memberikan dukungan yang sesuai," ungkapnya dengan antusias.


Antusiasme dan kehadiran yang luar biasa dalam kelas parenting ini menunjukkan betapa pentingnya peran orang tua dalam membentuk generasi muda yang berkualitas. Pemerintah Desa Bandung berharap bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi ibu-ibu muda dalam mendidik anak-anak mereka.

Tinggalkan Komentar

Komentar

  • Laila
    Jum'At, 17 November 2023
    Ini sangat menarik, harusnya desa lain juga membuat kegiatan yang melibatkan perempuan dan anak, tidak ngecor dalam terus...