Panen Jagung, Maksimalkan Lahan Tak Produktif


SRAGEN, Kabarsukowati – Produksi Jagung di Kabupaten Sragen dinilai menjanjikan. Produksi panen jagung di Sragen bisa menggerakkan perekonomian hingga meningkatkan kesejahteraan. Lantaran tanaman jagung dinilai mampu untuk tumbuh di lahan yang kurang produktif.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat menghadiri panen raya Jagung di Desa Bagor, Kecamatan Miri menyampaikan bahwa produktifitas jagung, termasuk olahan petani binaan Baznas di Desa Bagor  dinilai memuaskan. Saat ini hasil produksi telah mencapai rata-rata Per hektar yaitu 5.5-6 Ton.

Dia menyampaikan hasil produksi sebelumnya, hanya mampu sekitar 3,5-4 Ton per hektar. ”Melalui bimbingan teknis yang melibatkan seluruh stake holder tahun kedua tanam jagung diharapkan dapat melebihi capaian rata-rata Nasional,” ujarnya.  

Yuni berharap program lumbung pangan jagung di Desa Bagor ini diharapkan dapat menjadi percontohan bagi daerah lain di Kabupaten Sragen. Sehingga kawasan lain bisa melaksanakan program yang sama, yaitu pemanfaatan lahan tegalan warga yang tidak produktif.

Dia berharap semoga tahun ini programnya dapat diperluas ke seluruh wilayah Kabupaten Sragen dan berkelanjutan. ”Lahan tegalan yang sekiranya kuran produktif, digunakan menanam jagung yang produktifitasnya dapat menambah penghasilan warga bahkan menjadi sumber pendapatan yang mampu mengantarkan para mustahik menjadi muzakki,” ujar Yuni.

Sementara kepala Baznas Sragen Mustaqim menuturkan pihaknya membantu di sektor pertanian dan saat ini melaksanakan panen perdana jagung seluas 50 hektar. Dia menyampaikan bantuan dari dana baznas sudah dicanangkan penanaman perdana pada tanggal 11 oktober 2022 yang lalu.

”Program ini memanfaatkan tanah marjinal yaitu tegalan atau lahan yang kurang produktif milik warga yang bukan merupakan hamparan sehingga persebaranya sporadis. Total luas lahan adalah 50 hektar dengan 76 petani penerima manfaat yang telah kami assesment sebelumnya,” jelasnya.

Dia menuturkan kenaikan rata-rata panen 1-2 ton dari sebelumnya. Meskipun dia mengakui masih  ada beberapa petani yang kurang berhasil dalam panen tahap 1 ini. Total Perkiraan Panen adalah sebesar 260-270 Ton. Karena masih ada ladang yang belum selesai panen saat ini.

Setelah panen ini dihitung, dan sudah dibentuk UPZ Kelompok Tani. ”Panen musim ke-2 para petani yang sudah Nishob dapat menunaikan zakat melalui UPZ Kelompok tani,” terangnya.

Tinggalkan Komentar

Komentar