Warga Desa Ngebung Kecamatan Kalijambe ini Menjadi Penenun Tradisional Terakhir di Bumi Sukowati
- Ditulis oleh admin --
- Kamis, 25 Agustus 2022 --
Sragen, Kabarsukowati -- Tenun Kluwung
Gendong asal Desa Ngebung Kecamatan Kalijambe terancam punah. Padahal tenun
tersebut menjadi satu-satunya tenun tradisional dari Bumi Sukowati.
Mbah Surati
merupakan satu-satunya penenun tradisional Kluwung Gendong yang masih tersisa
di Desa Ngebung. Hingga usianya yang sudah 80 tahun ia tetap teguh melestarikan
budaya khas daerahnya agar tidak punah dimakan zaman. Ia belajar menenun secara
turun menurun yang berawal dari tuntutan keluarga. Dahulu keluarga mbah surati
menenun untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
"Dulu dalam keluarga kami menenun itu menjadi tuntutan di keluarga karena kebutuhan ekonomi kami, jadi dalam satu keluarga harus ada yang bisa menenun,"terang Mbah Surati saat ditemui Kabarsukowati di kediamannya pada Kamis (25/8/2020).
Putra Mbah
Surati, Suratmin menjelaskan saat ini ibunya menenun ketika mendapat pesanan
saja karena kendala usia yang sudah tua menyebabkan sang ibu sering sakit-sakitan.
Selain itu alat-alat untuk menenun sudah mulai rusak dan sulit didapat.
"Hingga saat ini belum ada satupun anak cucu dari Mbah Surati atau warga sekitar yang bisa menenun karena menenun membutuhkan kesabaran dan ketelitian,"jelasnya.
Hal senada
juga disampaikan Wakimin selaku Daya Desa setempat. Ia mengaku kesulitan untuk
mencari generasi penerus Mbah Surati karena kurangnya kepedulian masyarakat
terhadap tenun.
"Ini
sebenarnya menjadi PR untuk saya sebagai guide dan pemuda disini. Saya ingin bekerja
sama dengan teman-teman budaya lainnya di wilayah Sanguran untuk membantu
mempromosikan, mencari bahan, dan mencari generasi penerus Mbah Surati,"
ujar Wakimin.
Yang
membedakan tenun Kluwung Gendong Mbah Surati dengan tenun dari daerah lain
yaitu kainnya. Kain tenun Kluwung Gendong buatan Mbah Surati lebih halus
dibanding kain tenun dari daerah-daerah lain. Saat ini Mbah Surati hanya
menerima pesanan berupa tenun jarik atau tagen. (Agustin/magang)
Komentar