Warga Desa Ngebung Kecamatan Kalijambe ini Menjadi Penenun Tradisional Terakhir di Bumi Sukowati

Sragen, Kabarsukowati -- Tenun Kluwung Gendong asal Desa Ngebung Kecamatan Kalijambe terancam punah. Padahal tenun tersebut menjadi satu-satunya tenun tradisional dari Bumi Sukowati.

Mbah Surati merupakan satu-satunya penenun tradisional Kluwung Gendong yang masih tersisa di Desa Ngebung. Hingga usianya yang sudah 80 tahun ia tetap teguh melestarikan budaya khas daerahnya agar tidak punah dimakan zaman. Ia belajar menenun secara turun menurun yang berawal dari tuntutan keluarga. Dahulu keluarga mbah surati menenun untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.

"Dulu dalam keluarga kami menenun itu menjadi tuntutan di keluarga karena kebutuhan ekonomi kami, jadi dalam satu keluarga harus ada yang bisa menenun,"terang Mbah Surati saat ditemui Kabarsukowati di kediamannya pada Kamis (25/8/2020).


Putra Mbah Surati, Suratmin menjelaskan saat ini ibunya menenun ketika mendapat pesanan saja karena kendala usia yang sudah tua menyebabkan sang ibu sering sakit-sakitan. Selain itu alat-alat untuk menenun sudah mulai rusak dan sulit didapat.

"Hingga saat ini belum ada satupun anak cucu dari Mbah Surati atau warga sekitar yang bisa menenun karena menenun membutuhkan kesabaran dan ketelitian,"jelasnya.


Hal senada juga disampaikan Wakimin selaku Daya Desa setempat. Ia mengaku kesulitan untuk mencari generasi penerus Mbah Surati karena kurangnya kepedulian masyarakat terhadap tenun.

"Ini sebenarnya menjadi PR untuk saya sebagai guide dan pemuda disini. Saya ingin bekerja sama dengan teman-teman budaya lainnya di wilayah Sanguran untuk membantu mempromosikan, mencari bahan, dan mencari generasi penerus Mbah Surati," ujar Wakimin.

Yang membedakan tenun Kluwung Gendong Mbah Surati dengan tenun dari daerah lain yaitu kainnya. Kain tenun Kluwung Gendong buatan Mbah Surati lebih halus dibanding kain tenun dari daerah-daerah lain. Saat ini Mbah Surati hanya menerima pesanan berupa tenun jarik atau tagen. (Agustin/magang)

Tinggalkan Komentar

Komentar