UMKM Berani Jual Telur Asin Mentah

SRAGEN, Kabarsukowati -- Pengusaha telur asin asal Sragen memberi apresiasi atas upaya Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah. Setelah mendapatkan pelatihan berjenjang melalui Balai Pelatihan Koperasi (Balatkop) dan UMKM, kini pelaku UMKM Sragen berani mengambil resiko dagang yang bisa meningkatkan omset penjualan. 

Pelatihan berjenjang yang disampaikan pada UMKM binaan berhasil menunjukkan hasil. Dari puluhan peserta se Jawa Tengah, hanya 2 pelaku UMKM telur asin asal Sragen yang terseleksi mengikuti pelatihan berjenjang.  

Salah satunya Dewi Wetik, asal Desa Newung, Kecamatan Sukodono, pada awalnya hanya penjual telur asin biasa. Setelah mendapatkan pelatihan berani mencoba menjual telur asin mentah. "Pada awalnya penjual telur asin biasa, namun setelah pulang pelatihan itu mencoba menjual telur asin mentah.Bantu di promosikan suami, alhamdulillah dihitung ya ada hasilnya," ujarnya Minggu (26/6/2022).

Pihaknya menuturkan kompetisi harga lebih dijual pada agen telur, bukan pada penjual reseller. Hasilnya terakhir permintaan ke Bandung jawa Barat mencapai 16 ribu butir. Selain itu masih ada permintaan lainnya fi Jabodetabek.

Pelatihan pelaku UMKM telur asin ini berlangsung sekitar awal bulan lalu di Solo. Namun Dewi bisa bekembang dengan muncul ide dan berani kirim produk telur mentah. "Pelatihan leveling atau berjenjang, baru kali ini sistem pelatian berjenjang atau leveling, ada pemantauan dari balatkop," terangnya.

Jika pada umumnya pelatihan hanya 3 hari, pada pelatihan berjenjang ini sampai 5 hari. Mulai belajar soal HPP, Laba rugi hingga mengasah mental para pelaku UMKM. "Dari awal kita gak mudeng, kalau dulu jual telur asin hanya jual, ambil untung, kulakan dan berulang seperti itu. Setelah pelatihan Manajemen Usaha Keuangan (MUK) banyak yang didapatka , seperti riset pasar dan sebagainya," ungkapnya.

Dewi menambahkan pihaknya menunggu undangan level 3 setelah ini. Karena memang ada proses seleksi peserta. Seperti pada level 1 ada 75 pelaku UMKM. Namun terseleksi pada level 2 ada yang tereliminasi. "Dilihat juga ada peningkatan penjualan atau tidak. peserta pun sudah terseleksi dengan melihat omset awal. Sragen hanya 2 pelaku UMKM," bebernya.

Selain itu pemberi pelatihan yakni Bio Hadikesuma Management Training & Consulting (BHMTC). Selama pelatihan sangat komunikatif dan solutif bagi peserta pelatihan. (Ty/Ed)

Tinggalkan Komentar

Komentar