Tradisi Megengan Jelang Ramadhan di Desa Kebonromo, Ngrampal

SRAGEN, Kabarsukowati - Megengan adalah salah satu tradisi masyarakat Jawa dalam menyambut bulan suci Ramadan. Tradisi ini sering pula disebut sebagai ritual mapag atau menjemput awal bulan puasa. Tradisi ini dilakukan dengan berkumpul bersama, makan bersama, hingga membaca zikir dan tahlil untuk arwah keluarga yang telah wafat. Begitu juga warga dukuh Murong, Kebonromo, Ngrampal yang juga turut melestarikan tradisi ini.

Berkumpul di rumah pamong atau sesepuh desa para warga sekitar membawa tumpeng nasi kenduri untuk dimakan bersama, Rabu (22/03). Selain itu mereka memanjatkan do'a untuk keluarga yang telah meninggal disertai dzikir dan tahlil.

Farida salah satu warga setempat mengaku bangga karena masyarakat masih nguri-uri tradisi yang turun temurun ini.

"Tradisi ini sangat baik, selain berbagi makanan kita juga secara jama'ah mendo'akan keselamatan diri sendiri, masyarakat serta leluhur yang sudah meninggal," kata Farida.

Disisi lain, di Desa Kebonromo juga tepatnya dukuh Ngampunan kemeriahan menyambut bulan Ramadhan juha digelar dengan mengadakan Padusan Agung.


Bu Lurah Kebonromo Titik Mengikuti Pawai Bokor Emas Padusan agung.

Dalam kegiatan berbentuk bazar umkm dan panggung hiburan serta pawai ini masyarakat diajak untuk mensyukuri nilmat Tuhan hingga dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan.

Panji tokoh pemuda sekaligus perangkat desa Kebonromo mengaku kegiatan di Bokor Emas Ngrampal ini sudah rutin digelar 2 minggu sekali namun kali ini dikemas lebih meriah.

"Sebenarnya ini kegiatan rutin, namun dalam rangka menyambut Ramadhan kita gelar meriah ditambah adanya beberapa perlombaan," tukas Panji. (Ed)


Tinggalkan Komentar

Komentar