Sragen Darurat TBC

SRAGEN, Kabarsukowati – Tuberkulosis (TBC) menjadi salah satu penyakit yang cukup mengganggu dan meresahkan. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen mencatat sejumlah kasus TBC yang terjadi di Sragen. Sehingga perlu peran banyak pihak agar kasus serupa lenyap.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) DKK Sragen dr. Sri Subekti menyampaikan di kabupaten Sragen berdasarkan data yang dikumpulkan 2022 , berhasil menjaring 4.970 data suspect TBC dari target 10.573. Lantas pengobatan TBC berhasil 82 persen dari target 90 persen.

Kemudian dari suspect tersebut kasus ternotifikasi TBC ada 739 orang. Kasus yang sudah terlaporkan dalam sistem informasi nasional mencapai 37,8 persen. ”Artinya masih ada kasus yang belum ditemukan, atau sudah ditemukan, hanya saja belum terlaporkan,” terangnya dalam pernyataan bersama kolaborasi penanggulangan Tuberkulosis di Front One Hotel Kamis (22/12).


Dia menyampaikan butuh kerjasama lintas sektor, mulai dari Pemerintah Kabupaten Sragen, DPRD , organisasi profesi hingga komunitas masyarakat. Dia mengingatkan TBC merupakan penyakit menular yang selayaknya diselesaikan bersama. ”Dalam hal ini perlu komitmen lintas program dalam hal penemuan, pemantauan, hingga wajib lapor pasien TBC, pasien wajib lapor untuk pemantauan,” terangnya.

Bekti menjelaskan penting untuk memberi edukasi bagi penderita melakukan pengobatan teratur. Agar penderita sepenuhnya sembuh dari penyakit tersebut. Agar pasien lebih waspada, dia  menerangkan untuk gejala, yakni batuk sesering mungkin.

”Segera periksa ke faskes atau puskesmas terdekat,” terangnya.

Lantas untuk pencegahan, dia menekankan pentingnya suatu rumah memiliki cukup ventilasi dan cahaya matahari. Dia menyampaikan suasana yang lembab mempengaruhi perkembangan bakteri TBC. (Aza)

Tinggalkan Komentar

Komentar