Sempat Berhenti Beroperasi Karena Pandemi, Kini Pengunjung Dapat Menikmati Kembali Wisata Petik Jambu di Banaran Sragen

Sragen, Kabarsukowati -- Wisata Petik Jambu Air di Banaran Sragen yang dirintis sebelum adanya pandemi sempat berhenti semenjak wabah covid melanda. Kini pengunjung sudah dapat menikmati kembali wisata petik jambu air.

Pemilik Kebun Buah Jambu, Anisa, mengungkapkan sebelum adanya pandemi pengunjung wisata petik jambu air di kebunnya sangat rame namun mengalami penurunan pasca pandemi.


"Sekarang tidak rame karena habis corona, dulu sebelum corona sangat rame," Ujarnya saat ditemui Kabarsukowati di kediamannya pada Rabu, (31/8/2022).

Anisa menjelaskan semenjak pengunjungnya sepi buah jambu yang telah dipanen dijual ke toko-toko buah terdekat serta dipasarkan secara online.

"Kita jualnya ke toko-toko buah dan pesanan online sampai surabaya," jelasnya.

Pengurus Kebun, Edi, menambahkan pengunjung wisata petik buah jambu didominasi dari luar daerah Sragen seperti Ngawi dan Solo. Akhir pekan merupakan waktu paling banyak wisatawan mengunjungi kebun tersebut.

"Pengunjung biasanya sabtu minggu ramai, mereka dari jauh-jauh seperti Ngawi dan Solo kalau orang Sragen malah jarang," tambahnya

Wisata yang berlokasi di Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Sragen memiliki luas satu hektare yang terbagi menjadi dua lokasi dengan total 1.600 pohon menyediakan berbagai jenis tanaman buah jambu air seperti jenis Jambu Air Madu Deli Hujau, Dalhari, dan Taiwan Super Green yang memiliki ciri khas masing-masing.

Bagi pengunjung yang sekedar ingin berwisata di kebun buah jambu akan dibebaskan tiket masuknya. Namun jika pengunjung ingin membawa pulang buah jambu hasil petikan dapat membelinya terlebih dahulu dengan harga Rp.20.000 perkilogram untuk grade A dan Rp.30.000 perkilogram untuk grade B. (Agustin/magang)


Tinggalkan Komentar

Komentar