Rais NU Sragen Ungkap Tiga Keberhasilan Santri dalam Menimba Ilmu

Boyolali, Kabarsukowati -- Terdapat tiga kunci penting dalam aspek pendidikan yang mendukung keberhasilan seorang santri dalam menimba ilmu. Ketiga aspek tersebut saling melengkapi dan menguatkan, agar ilmu yang didapatkan menjadi berkah dan bermanfaat.

"Jika ada anak mau masuk pondok pesantren, itu tidak ada tandingannya, bernilai tinggi. Orang tua yang memiliki harta melimpah namun anaknya tidak mondok, itu rugi. Tapi agar sukses dalam mondok, ada tiga hal yang menjadi syarat keberhasilan," tutur Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sragen KH Ahmad Riyadh Mushoffa.


Pernyataan itu disampaikan dalam acara Ansor Boyolali Bershalawat dalam rangka Khatmil Qur'an dan Haul Masyayekh di Pesantren Salafiyah Darussalam, Kacangan, Andong, Boyolali, Senin (14/3) malam.

"Tiga hal yang menjadi syarat keberhasilan dalam pendidikan, Pertama, dimulai dari kesungguhan santri dalam belajar. Hal ini harus didasari niat baik santri sejak berangkat dari rumah sampai ketekunannya belajar di pondok," ungkap Pengasuh Pesantren Mamba'uth Thoyyibah Sragen itu.


Hal kedua lanjutnya, yakni pentingnya peran kesungguhan Ustadz atau Kiai. Ustadz juga harus rajin dan bersemangat dalam mendidik santri. Jika santri dan Kiai tekun belajar-mengajar, maka hasil yang baik bisa diharapkan.

"Ketiga, kesungguhan wali santri. Baik dengan memberikan makanan dan akomodasi yang  halal bagi anak maupun terus mendoakannya," terangnya.

Pengajian yang juga dihadiri Habib Muhammad Zaidan bin Haidar bin Yahya dari Solo tersebut berlangsung dengan suasana sejuk karena sebelumnya (sore) hujan. Hujan yang reda menyisakan gerimis sejak acara akan dimulai sampai akhir taushiyah.

Lantunan shalawat ribuan jemaah yang dipimpin Habib Muhammad Zaidan dan diiringi hadrah Sekar Langit, Andong, membuat suasana malam itu menjadi indah serta syahdu.

Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Boyolali KH Iqbal Mulyanto, dalam sambutannya berharap agar warga NU ikut menjaga kedamaian di kampung masing-masing. Juga, terus merawat tradisi NU, dengan cara mengaji serta mendalami tuntunan Ulama dan Kiai.

 

"Kami berharap ketika ada isu-isu yang berkembang di masyarakat, warga NU diminta segera tabayun, meminta keterangan ke pengurus NU di lingkungan masing-masing," tambahnya.

 

Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Boyolali, Fauzan Arif Munandar bersyukur acara tersebut dapat berjalan dengan lancar dan penuh khidmat, meski sempat turun hujan. Disampaikan kepada NU Online Jateng, Rabu (16/3).

"Semoga pengajian Ansor Bershalawat memberi keberkahan bagi kami dan semua jemaah, lebih-lebih di akhir kepengurusan PC GP Ansor Boyolali ini," ungkapnya. (nuonlinejateng)

Tinggalkan Komentar

Komentar